Kronologi Pikiran Mengembang dan Menciut dalam Menulis sampai memicu Menulis Ide Sendiri
Kini kita telah tahu, bahwa satu tujuan menulis di sini adalah untuk: Terapi Hati, akal dan kesehatan mental, yang kuat relate-nya dengan kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya.
Ketika kita jalani, kita akan mendapatkan manfaat-manfaat:
1. Membantu mengungkapkan emosi.2. Menenangkan pikiran dan stres.3. Untuk refleksi diri dan pengobatan penyakit hati.4. Mengubah kebiasaan buruk dengan membangun kebiasaan positif.5. Dan banyak lagi.
Kronologi pikiran mengembang yang selaras dengan bentuk wacana tulisan dengan tujuan Terapi Hati dan Akal adalah:
1. Memulai, awal pertama kali ada 2 jalur, yang dilakukan setiap hari :
- Menulis - menyalin - satu paragraf dalil dari Al-Qur'an, Al-Hadits, atau ucapan Ulama Salaf dalam kegiatan Belajar Ilmu Syar'i, dari Kitab-kitab Ulama Salaf atau Terjemahannya.
- Menulis Jurnal Harian.
2. Paragraf Refleksi
3. Storytelling
4. Copywriting
5. Syair /Sajak /Puisi
6. Quotes
Nah, ketika ada waktu luang dan sudah terbiasa, tidak berat lagi, insya Allah akan lebih lancar melaju bersama angin ide atau gagasan, untuk dikembangkan menjadi tulisan yang lebih panjang lagi:
7. Kisah-kisah Nyata Impresionistis - rasa Sastra, yang menekankan segi imajinasi dan emosional menyentuh hati.
8. Artikel, dengan fakta-fakta dalam kehidupan nyata.
9. Feature, varian-varian Artikel yang lebih berkesan (human interest).
Dari dalil Al-Qur'an, Al-Hadits, ucapan Ulama Salaf dan Jurnal Harian yang kita tulis setiap hari, akan kita dapatkan ide-ide tulisan berikutnya yang lebih kompleks, seperti telah disebutkan di atas.
Jangan mengabaikan untuk kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya, karena ini adalah pondasi dalam memasukkan Sudut Pandang kita sebagai Ahlus Sunnah dalam Jurnal Harian kita. Untuk mengetahui secara detail bagaimana mendesain kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya bisa TAP > Mendesain Kebiasaan Belajar Ilmu Syar'i dan Menuliskannya
Sedangkan, penjelasan tentang Jurnal Harian adalah sebagai berikut;
Jurnal Harian sebagai Sumber Data dan Ide
Jurnal Harian adalah;
catatan pribadi yang dibuat secara teratur dan konsisten, biasanya setiap hari. Isinya sangat bervariasi, meliputi pikiran, perasaan, pengamatan, pengalaman, refleksi, ide-ide, impian, kutipan, atau bahkan deskripsi detail tentang kejadian sehari-hari.
Fungsi utama jurnal harian sebagai sumber data dan ide untuk penulisan wacana lainnya adalah sebagai berikut:
Bank Data Pribadi: Jurnal harian menjadi "bank" tempat kita menyimpan observasi mentah tentang dunia di sekitar kita dan dunia batin kita. Data ini bisa berupa detail sensorik (apa yang kita lihat, dengar, cium, dengan panca indera), dialog yang kita dengar, atau interaksi yang kita alami.
Inkubator Ide: Saat menulis jurnal, kita seringkali tidak hanya merekam, tetapi juga mengeksplorasi dan memproses pikiran. Proses ini dapat memunculkan ide-ide baru, sudut pandang yang belum terpikirkan, atau koneksi antara berbagai konsep yang kemudian dapat dikembangkan menjadi tulisan yang lebih terstruktur.
Cermin Refleksi: Jurnal memungkinkan kita merenungkan pengalaman dan emosi. Refleksi ini seringkali membuka pemahaman baru tentang diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu, yang dapat menjadi inti dari cerita nyata, atau artikel opini.
Latihan Menulis: Rutinitas menulis jurnal melatih otot menulis kita. Meskipun tanpa struktur formal, proses ini membantu kita merangkai kata, mengembangkan gaya pribadi, dan menjaga aliran ide tetap lancar, yang semuanya bermanfaat saat beralih ke penulisan formal.
Penyimpan Detail Kecil: Dalam kehidupan sehari-hari, banyak detail kecil yang sering terlewat. Jurnal membantu menangkap detail-detail ini — ekspresi wajah, nuansa percakapan, perasaan saat momen tertentu — yang bisa menjadi bumbu vital untuk membuat tulisan menjadi lebih hidup dan otentik, terutama dalam kisah nyata atau memoar.
Singkatnya, Jurnal Harian bukan sekadar catatan acak, melainkan sebuah laboratorium pribadi di mana pikiran dieksplorasi, pengalaman dianalisis, dan ide-ide awal ditangkap. Dari "data" mentah dan refleksi yang terkumpul di dalamnya, seorang penulis dapat menggali inspirasi, menemukan sudut pandang unik, dan mengembangkan materi substansial untuk berbagai bentuk tulisan lainnya, mulai dari artikel, kisah nyata, puisi, hingga buku non-fiksi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, jenis Jurnal Harian yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Jurnal Refleksi (Reflective Journal)
Deskripsi:
Jurnal ini berfokus pada pencatatan refleksi diri terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Kita bisa menulis tentang kejadian sehari-hari dan apa yang dapat dipelajari dari kejadian tersebut.
Format:
> Peristiwa yang terjadi hari itu> Tanggal dan waktu> Pembelajaran yang didapat> Apa yang dirasakan dan dipikirkan
Cocok untuk:
Mengidentifikasi konflik dan resolusi, yang sangat penting untuk cerita atau artikel.
2. Jurnal Syukur (Gratitude Journal)
Deskripsi:
Jurnal ini berfokus pada mencatat hal-hal yang kita syukuri setiap hari. Meskipun terlihat sederhana, namun jurnal ini bisa mengungkapkan banyak sisi positif dalam hidup dan bisa menjadi bahan cerita yang penuh inspirasi.
Format:
> Tanggal dan waktu> 3 hal yang disyukuri hari itu> Perasaan atau kesan dari hal yang disyukuri
Cocok untuk:
Menemukan cerita-cerita positif, atau flashback yang bisa diubah menjadi cerita yang memberikan inspirasi.
3. Jurnal Emosi (Emotional Journal)
Deskripsi:
Jurnal ini lebih mendalam, berfokus pada perasaan dan emosi yang kita alami setiap hari. Ini adalah tempat yang sangat baik untuk menggali emosi yang mendalam, yang bisa dijadikan bahan cerita yang penuh konflik dan karakter.
Format:
> Tanggal dan waktu> Deskripsi perasaan (senang, marah, cemas, dll)> Apa yang memicu perasaan tersebut> Bagaimana perasaan itu mempengaruhi tindakan atau keputusan
Cocok untuk:
Menggali konflik internal dan perasaan, serta membangun karakter dalam cerita atau artikel.
4. Jurnal Kehidupan (Life Journal)
Deskripsi:
Jurnal ini mencatat perjalanan hidup secara keseluruhan. Bisa mencakup impian, tantangan, harapan, dan pencapaian.
Format:
> Tanggal dan waktu> Tujuan atau impian yang ingin dicapai> Langkah-langkah yang diambil> Hambatan atau tantangan yang dihadapi
Cocok untuk:
Menulis tentang perjalanan hidup, impian, atau kisah-kisah yang bisa diubah menjadi artikel atau cerita yang inspiratif.
5. Jurnal Pengalaman Nyata (Real Life Journal)
Deskripsi:
Jenis jurnal ini berfokus pada mencatat peristiwa nyata yang terjadi dalam hidup, baik itu momen bahagia, konflik, atau kejutan yang datang.
Format:
> Tanggal dan waktu> Deskripsi kejadian nyata> Reaksi terhadap kejadian tersebut> Bagaimana perasaan atau pelajaran yang didapat dari kejadian itu
Cocok untuk:
Menulis feature atau cerita nyata yang bisa membawa pembaca merasakan emosi atau kejadian yang serupa.
Dengan jenis-jenis jurnal seperti yang disebutkan di atas, kita akan dapat menggali banyak cerita, konflik, emosi, dan refleksi yang bisa diterjemahkan menjadi Kisah Nyata, Artikel, atau Feature yang menarik.
Jika kita bisa rutin menulis jurnal harian, insya Allah akan lebih terampil dalam menulis, menemukan ide-ide segar, dan menciptakan cerita yang menginspirasi.
Gabung dalam percakapan