www.izzuka.com

#01 Pengertian Narasi, Kisah atau Cerita

Pengertian Narasi, Kisah atau Cerita

          Narasi atau Kisah atau Cerita adalah:

Suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 

Atau, 

suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.

Narasi berusaha menjawab pertanyaan, "Apa yang telah terjadi?"

          Untuk kemudahan dan selanjutnya, wacana tulisan Narasi atau Kisah atau Cerita mengacu pada satu definisi istilah, maka kita sebut saja di sini salah satunya saja yaitu Kisah. 


         Nah, hanya saja, antara kisah yang satu dengan kisah yang lain terdapat perbedaan, terkait tujuan dan sasarannya. 
  • Ada kisah yang bertujuan hanya memberi informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas yang di sini akan kita sebut dengan istilah Kisah Ekspositoris
  • Ada pula, kisah yang disusun dan disajikan sehingga mampu menimbulkan daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna melalui daya khayal yang dimiliki kisah tersebut. Kisah seperti itu di sini kita akan sebut dengan Kisah Impresionistis. 
          Dan, di antara kedua ekstrim jenis kisah tersebut, terjalinlah bermacam-macam kisah dengan tingkat informasi yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang semakin bertambah. 
  • Semakin besar tingkat informasi suatu kisah, semakin kecil pula tingkat daya khayalnya, maka semakin bertambah luas pula pengetahuan para pembaca. 
  • Semakin besar tingkat daya khayal suatu kisah, semakin kecil pula tingkat informasi suatu kisah, maka semakin bertambah pula makna suatu kisah yang didapat oleh para pembaca.
          Dalam bentuk wacana tulisan Deskripsi, juga terdapat dua jenis, yaitu Deskripsi Ekspositoris dan Deskripsi Impresionistis. Dalam Deskripsi Ekspositoris hanyalah merupakan pemaparan atau penggambaran suatu objek atau keadaan dengan urutan yang sangat logis, sedang Deskripsi Impresionistis tidak sekedar hanya penggambaran suatu objek, akan tetapi ada satu kesan yang ingin ditonjolkan. 

          Nah, begitu pula dalam kisah, Kisah Impresionistis juga ingin 
  • menimbulkan atau menonjolkan satu kesan kepada para pembaca. 
  • Dengan kata lain, Kisah Impresionistis berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu, 
  • menyampaikan amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar.
          Perlu diketahui juga, deskripsi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek sehingga seolah-olah objek tersebut berada di depan mata kepala para pembaca, maka kisah merupakan 
  • suatu bentuk wacana yang berusaha menceritakan suatu kejadian atau peristiwa sehingga seakan-akan para pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. 
  • Oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah kisah adalah unsur perbuatan atau tindakan.

          Namun, jika kisah hanya menyampaikan kepada para pembaca suatu kejadian atau peristiwa, maka secara sepintas sulit dibedakan antara kisah dengan deskripsi, karena suatu peristiwa atau proses dapat juga disajikan dengan metode deskripsi. Oleh sebab itu, mustilah ada unsur lain yang membedakannya, yaitu unsur waktu. Dengan demikian, pengertian kisah mencakup dua unsur dasar, yaitu; 
  • perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam 
  • suatu rangkaian waktu. 
          Bila deskripsi memaparkan suatu objek secara statis, maka 

kisah menggambarkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.

          Berikutnya akan dijelaskan lebih rinci tentang Kisah Ekspositoris dan Kisah Impresionistis, dan perbedaan-perbedaannya, agar kita tahu tingkat informasi dan tingkat daya khayal suatu kisah. Lebih dari itu kita akan mampu menentukan bobot informasi dan daya khayal dari kisah yang akan kita tuliskan. Semua itu tergantung kembali kepada tujuan dan sasaran yang kita ingin capai, lebih ke arah memberi pengetahuankah ataukah lebih ke arah kesan, pesan atau amanat yang ingin kita tonjolkan.

Kisah Ekspositoris

          Kisah Ekspositoris bertujuan;
  • untuk menggugah pikiran para pembaca 
  • untuk mengetahui apa yang dikisahkan
  • Bidikan utamanya adalah nalar atau akal
  • yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca setelah membaca kisah tersebut. 
  • Kisah tersebut menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa.
          Misalkan, 

sebuah kisah mengenai berlangsungnya suatu demonstrasi di suatu negeri untuk menuntut lengsernya seorang pemimpin, atau kisah yang disampaikan seorang penuntut umum di depan pengadilan mengenai bagaimana berlangsungnya suatu penyerangan oleh suatu kelompok teroris di suatu negeri, dan sebagainya. 

           Semua kisah atau narasi tersebut berusaha menyampaikan informasi kepada para pembaca atau pendengar tentang kejadian tersebut, agar merekapun tahu tentang peristiwa tersebut secara tepat.

          Sebagai sebuah bentuk kisah, Kisah Ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa tersebut disampaikan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan memperluas pengetahuan dan pengertian para pembaca atau pendengar. Semua itu disampaikan tanpa adanya tujuan merangsang daya khayal dan tanpa tujuan memberi makna dari kisah tersebut.

          Yang termasuk dalam narasi atau Kisah Ekspositoris adalah, 
  • narasi tentang bagaimana langkah-langkah membuat roti, 
  • narasi tentang bagaimana melakukan pembuatan sebuah kapal, dan sebagainya. 
          Termasuk dalam jenis ini pula seperti; 
  • berita di surat kabar, 
  • kisah pengalaman seseorang pertama kali masuk pondok pesantren, 
  • pengalaman perjalanan menembus pegunungan di suatu negeri dan sebagainya.

Kisah Impresionistis

           Sama halnya dengan Kisah Ekspositoris, Kisah Impresionistis juga terkait dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian dan peristiwa. Seluruh rangkaian kejadian itu berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Namun, tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan pembaca, tetapi 
  • berusaha memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman
          Jadi, karena bidikannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, maka Kisah Impresionistis 
  • selalu melibatkan daya khayal (imajinasi) para pembaca.
          Kisah Impresionistis merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Pembaca akan 
  • menarik suatu makna baru di luar apa yang diungkapkan secara eksplisit. Sesuatu yang eksplisit adalah sesuatu yang tersurat mengenai objek atau subjek yang bergerak atau bertindak, sedangkan makna yang baru ditangkap para pembaca adalah sesuatu yang tersirat (implisit). 
          Semua objek dipaparkan sebagai 
  • suatu rangkaian gerak yang dinamis
  • bagaimana kehidupan itu berubah dari waktu ke waktu. 
  • Makna, pesan atau amanat yang baru akan jelas dipahami setelah kisah selesai dibaca
  • karena ia tersirat dalam seluruh kisah tersebut. 
          Dengan demikian, Kisah Impresionistis bukanlah menceritakan atau memberi komentar mengenai sebuah kisah, akan tetapi ia menunjukkan bagaimana suatu kisah berlangsung. Ini akan lebih jelas pada bab yang terdapat penjelasan "Perlihatkan, jangan ceritakan" (show, don't tell). 

          Seluruh kejadian akan 
  • ditampilkan secara rinci dan detail
  • dan akan menyiapkan pembaca kepada suatu perasaan tertentu 
  • untuk seolah-olah menghadapi peristiwa di depan mata langsung. 
          Kisah Impresionistis akan 
  • menyiapkan kesiapan mental para pembacanya. 
  • Kesiapan mental itulah yang akan melibatkan para pembacanya bersama perasaannya, 
  • lebih dari itu akan melibatkan rasa simpati atau antipati mereka terhadap kejadian itu sendiri.
           Itulah makna yang dikatakan tadi, makna yang tersirat dalam seluruh rangkaian kejadian dalam kisah.

          Yang memakai pola jenis kisah ini biasanya adalah cerita fiksi (fiktif) seperti Cerita Pendek, Novel, dan cerita-cerita fiksi lainnya. Biografi dan Autobiografi juga terkadang ada kadar pola jenis kisah ini. Semua tergantung bobot mana yang dipilih, hanya memperluas pengetahuan pembaca ataukah ingin menimbulkan kesan, pesan atau amanat dalam kisah.

***

Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Atau, mau belajar menulis Kisah Nyata via luring (offline), beli bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Kisah Inspiratif

rasa Novel - 55k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...