#07 Outline Kelindan Kisah-kisah Nyata, Fase Kedua & Ketiga
Fase Kedua
Pada fase kedua ini,- mulailah timbul karakter-karakter lawan dari karakter-karakter pada fase pertama.
- Karakter-karakter itu timbul atas reaksi yang terjadi pada fase pertama dan dipicu oleh pengaruh karakter bapak Fulan yang suka berpetualang ke pelosok-pelosok.
Ini dikarenakan bapaknya sebagai pegawai pemerintah departemen Transmigrasi, sehingga ia sering meninjau ke lapangan proyek persiapan lahan bagi transmigran di hutan-hutan Sumatra dan Kalimantan.
Bersamaan mulai timbul karakter-karakter tersebut, maka mulailah pula timbul Konsistensi Hasrat yang semakin jelas sesuai dengan perkembangan usia dan akalnya. Seperti telah dijelaskan di atas yaitu:
- Bagaimana agar di terima oleh lingkungan dan masyarakatnya. Diterima teman-teman, tetangga, dan sebagainya. Ada percik-percik awal pemberontakan terhadap kungkungan ibunya.
- Halangannya adalah batin Fulan sendiri, karena ia berusaha melawan karakter yang terbentuk akibat peristiwa-peristiwa yang dialaminya fase pertama.
Kelompok karakter karena pengaruh bapaknya (baru bisa mulai timbul pada Fase Kedua /Usia SMP):
- Tak mau diatur, melawan, memberontak (tidak disiplin)
- Suka kejutan, hal-hal yang baru
- Otak kanan, imajinasi
- Berusaha melawan watak takutnya
- Berusaha melawan sifat pemalunya, dengan cara memaksa diri tampil di depan umum.
- Berusaha memulai pembicaraan kepada orang yang baru dikenal, dilanjutkan mencoba menyampaikan ide atau pendapat.
- Berusaha menenangkan dan menguasai diri jika grogi, walaupun awalnya berdebar-debar.
- Berusaha bermasyarakat dan berteman kepada semua orang,
- Berusaha mengikuti berbagai kegiatan.
Jika pada fase pertama watak Fulan sebagai hasil atau akibat dari peristiwa-peristiwa keras dari ibunya sebagai sebabnya,
- Pada fase kedua ini karakter-karakter yang timbul justru menjadi sebab. Ini dikarenakan karakter-karakter itu timbul selain dari pengaruh karakter Bapaknya sebagai Pemicu orang,
- Karakter-karakter itu diusahakan secara sengaja oleh Fulan untuk menghilangkan karakter-karakter yang ada pada fase pertama yang merupakan kekurangan-kekurangan bagi pribadi Fulan.
- Ia menyadari, dan ia berusaha meninggalkannya, dengan berusaha menumbuhkan sifat-sifat lawannya.
Sehingga, disini dapat disederhanakan secara premis adalah:
- Hasrat Fulan pada fase kedua ini adalah ingin mempunyai karakter seperti bapaknya,
- dan halangannya adalah watak lamanya atas pengaruh ibunya.
- Hasilnya sedikit demi sedikit timbul karakter-karakter yang diharapkan.
- Dan, semakin jelas pada usia SMA, berlanjut pada usia kuliah di perguruan tinggi.
Fakta-fakta, akibat atau hasil dari sebab watak yang sengaja ditimbulkan adalah:
- Berinteraksi dengan teman-teman etnis Cina dan ikut nongkrong di Tugu Bulek, di pusat kota Bengkulu.
- Ikut narik angkutan umum punya orang tua dengan sopirnya, sebagai kenek, tanpa sepengetahuan orang tua sampai malam hari. Orang tua sedang dinas ke luar kota.
- Ikut Pramuka, ini bukan suruhan orang tua. Tetapi atas kemauan sendiri dan dorongan Endi (kakak).
- Bongkar-bongkar lemari bapak, untuk memainkan pistol FN Bapak tanpa sepengetahuan Bapak. Bapak memiliki pistol, karena memang difasilitasi pemerintah. Ini dikarenakan kegiatan Bapak sering ke hutan-hutan, dan zaman itu masih banyak binatang buas dan begal atau perampok.
- Suka, ketika diajak Bapak ke lapangan proyek transmigrasi, di antaranya ke Pulau Bay, Cengkri, dan Kurotidur, Bengkulu Utara.
- Membuat kelompok belajar, ini inisiatif Fulan sendiri. Dia mencoba yang memmelopori teman-temannya, bukan suruhan orang tuanya.
- Aktif dalam organisasi siswa sekolah, juga atas inisiatif sendiri dan dipilih oleh pihak sekolah.
- Selalu ingin bisa dan belajar membaca doa-doa dalam bahasa Arab dan Al Qur'an, sedangkan orang tuanya kurang perhatian masalah tersebut. Sehingga Fulan kadang merasa malu terhadap teman-temannya yang Islam dari kalangan asli suku Sumatra yang memang terkenal kuat dalam masalah pendidikan agama.
- Tidak suka ditekan, dizalimi, dan dikendalikan teman, walaupun teman akrab sekalipun. Kalaupun ada teman yang seperti itu terhadapnya, Fulan selalu menghindar dan menjauhi temannya itu, bukan melawan.
Interupsi!: Jika Sobat menggunakan smart phone, silahkan rotasi layar 90 derajat dari potret (berdiri) menjadi lanskap (rebah) untuk kenyamanan melihat tabel berikut di bawah ini.
Hasrat | Kisah /Judul | Tokoh | Tempat | Tema |
---|---|---|---|---|
Konsistensi Hasrat | #7 Hanyut | - Fulan - Si B - Si N - Teman-teman kelas 2A - Pak S, Guru Matematika - Ibu D, Guru Bahasa Inggris | Sekolah, Bengkulu Pantai Panjang, Bengkulu | Konflik batin, kedisiplinan didikan ibu, VS hasrat bermasyarakat pengaruh Bapak. |
idem | #8 Terpukau | - Fulan - Si H - Si S - Si K - Si N | Kota Bengkulu | Masih tersisa watak penakut Fulan |
idem | #9 Perjalanan | - Fulan - Si K - Bapak - Tenaga-tenaga asing Belanda | Pulau Bai, Bengkulu Cengkri, Bengkulu Kurotidur, Bengkulu Palembang, Baturaja | Hakikat perjalanan: petualangan mental menuju kebebasan jiwa. |
idem | #10 Ibukota | - Fulan - Teman-teman dan para senior SMA 3 Teladan - Si Nt | SMA 3 Teladan, Jakarta Kepulauan Seribu Setiabudi, Jakarta Gelora Kuningan, Rasuna Said | Hasrat bermasyarakat, ingin banyak teman, bersosialisasi, ingin baik. Tetapi sedikit menyesal dengan adanya pengaruh budaya ibukota. |
idem | #11 Menyengat | - Fulan - Si B - Teman-teman kelas 2 SMA 3 - Pak T, Guru Geografi | Setiabudi SMA 3 Teladan, Jakarta | Hanya ikut arus teman-teman yang berperangai buruk terhadap gurunya. |
idem | #12 Usus Buntu | - Fulan - Ibu - Dokter B - Perawat UGD | Rumah Setiabudi Ruang praktek Dokter B Rumah Sakit AL, BenHil | Sakit: takdir Allah, dan hampir-hampir saja mendekati kematian. Seluruh hasrat terhenti. Ada hikmah dibalik itu. Hanya saja, Fulan bukannya bangkit, tetapi ia semakin terpuruk dan minder dalam pergaulan |
idem | #13 Tragedi | - Fulan - Si I - Si Hm - Si Iw - Si Ah | Kampus Cikini, Menteng, Jl. Sabang, Bengkel Cat Mobil | Puncak keterpurukan akibat hasrat bersosialisasi, ingin banyak teman, diterima lingkungan. Namun, Fulan tertimpa musibah akibat minder dan rapuhnya kepribadiannya. |
idem | #14 Keluarga Iw | - Fulan - Si Iw - Ibu Iw - Bapak Iw - Ibu & Bapak | Rumah Iwan, Komplek Mabad, Kampus ISTN, Srengseng | Merasakan sedikit sejuknya keluarga bahagia. Bahagia bentuk lain, selain berteman, yang belum pernah Fulan rasakan di keluarganya sendiri. Apakah ini yang Fulan cari? Ada konflik dengan ibu. |
idem | #15 Nyaris (2) | - Fulan - Si Iw - Pengunjung warung burjo | Di dalam mobil Kijang, Lenteng Agung, Warung burjo | Tanda-tanda peringatan dari Allah akan kematian kembali. |
idem | #16 Takut | - Fulan - Ersi - Roy Sadewo | Puncak Pass, Kebun Teh | Melawan dan berusaha melenyapkan watak penakut. |
idem | #17 Bukan Nyaris lagi | - Fulan - Ersi - Teman-teman Gantolle -Teman Bapak etnis Cina | Gajah Mungkur, Wonogiri, Solo | Kehendak Allah di atas kehendak manusia. Hasrat bagaimanapun jika tak sesuai fitrah, Allah akan memberi tanda-tanda. Mirip dengan kejadian sakit usus buntu. |
idem | #18 Tondano | - Fulan - Ersi - Roy Sadewo - Teman-teman Gantolle | Halim Perdana Kusumah, Di dalam pesawat Hercules, Danau Tondano | Konflik batin antara nilai-nilai Islam VS Non Muslim |
Fase ketiga
Fase ketiga adalah fase Penyadaran Hasrat seperti yang telah dijelaskan. Berikut Kisah ceritanya yang hanya satu:
Interupsi!: Jika Sobat menggunakan smart phone, silahkan rotasi layar 90 derajat dari potret (berdiri) menjadi lanskap (rebah) untuk kenyamanan melihat tabel berikut di bawah ini.
Hasrat | Kisah /Judul | Tokoh | Tempat | Tema |
---|---|---|---|---|
Penyadaran Hasrat | #19 Cahaya | - Fulan - Si Rs - Teman-teman kosan | Kosan, Srengseng, Kosan baru | Kesadaran baru, hasrat bahagia yang Fulan cari ternyata keliru. Akhirnya, Fulan memperbarui hasratnya, hasrat tujuan hidup yaitu Motivasi atau Niat Sadar yang hakiki, kebahagian hakiki, kehidupan setelah mati. |
***
Mau belajar menulis Kelindan Kisah-kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan