www.izzuka.com

#10 Kalimat Tunggal - Gatra Tambahan yang Menerangkan Kata Benda dan Kata Sifat

b. Gatra-gatra Tambahan (Keterangan) yang menerangkan Kata Benda

          Yang dimaksud dengan Keterangan ini adalah;

Segala macam Keterangan yang menerangkan Kata-kata Benda dalam suatu fungsi tertentu dalam suatu kalimat. 

          Oleh sebab itu keterangan yang dimaksud dapat menerangkan; 
  • Gatra Pangkal, 
  • Gatra Digolongkan, 
  • Gatra Penggolong, 
  • Gatra Diterangkan, 
  • Gatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita), 
  • Gatra Pelengkap Penyerta (Objek Penyerta), 
  • Gatra Pelengkap Pelaku (Objek Pelaku), 
  • serta Kata-kata Benda lain yang menduduki suatu jabatan dalam kalimat.
          Sesuai dengan fungsinya yang demikian maka Keterangan semacam ini tersebut sesuai dengan fungsinya untuk menerangkan kata tersebut, misalnya ada: Keterangan Gatra Pangkal, Keterangan Gatra Diterangkan, Keterangan Gatra Digolongkan, Keterangan Gatra Penggolong, Keterangan Pelengkap Penyerta dan lain-lain. 

          Di samping itu kita bisa menyebut cara lain sesuai dengan fungsinya atau hubungannya dengan kata yang diterangkannya itu. 

          Suatu contoh, kalau keterangan tersebut menyatakan sifat dari kata benda tersebut kita katakan: Keterangan Kualitatif, misal;

Anak yang nakal itu memukul tikus.

yang nakal dapat disebut; 
  • Keterangan Gatra Pangkal kata “anak”
  • tetapi juga dapat disebut Keterangan Kualitatif.
          Keterangan-keterangan tentang Kata Benda yang lain dengan melihat hubungannya dengan Kata Benda tersebut adalah:

1. Keterangan Apositif: keterangan yang menyatakan gelar dari sesuatu;

Si Dul, jago tembak, telah mendapat hadiah nomor satu.

Kata “jago tembak” adalah gelar dan merupakan juga Keterangan Gatra Pangkal Kata Benda “Si Dul”.


2. Keterangan Posesif: keterangan yang menyatakan bahwa kata itu menjadi pemilik dari kata yang di depannya:

Rumah Budi dibakar perampok.

Kata “Budi” adalah pemilik dan merupakan juga Keterangan Gatra Pangkal Kata Benda “rumah”.


3. Keterangan Ablatif: menyatakan asal dari sesuatu:

Arloji emasnya dirampas orang.

Kata “emasnya” adalah asal (bahan materi) dan merupakan juga Keterangan Gatra Pangkal Kata Benda “arloji”.

          Pembagian dengan penyebutan nama semacam ini terlalu halus dan bukan melihat struktur kalimat tetapi melihat struktur kelompok kata, yaitu apa yang disebut frasa, yaitu hubungan antara kata-kata yang membentuk suatu kelompok kata. 

          Namun, supaya kita tetap berada dalam struktur kalimat, tetap mengetahui dalam lingkungan Gatra mana kita berada, maka dalam uraian kalimat cukup saja dipakai istilah-istilah: Keterangan Gatra Pangkal, Keterangan Gatra Digolongkan dan lain-lain.

Gatra Tambahan menerangkan Kata Benda

 Gatra Pangkal – Pola Kalimat 1
 Gatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita) – Pola Kalimat 1
 Gatra Pelengkap Penyerta (Objek Penyerta) – Pola Kalimat 1

 Gatra Pelengkap Pelaku (Objek Pelaku) – Pola Kalimat 1

 Gatra Diterangkan – Pola Kalimat 2

 Gatra Digolongkan – Pola Kalimat 3
 Gatra Penggolong – Pola Kalimat 3

c. Gatra-gatra Tambahan (Keterangan) yang menerangkan Kata Sifat

          Yang dimaksud dengan keterangan ini adalah; 

Semua keterangan yang menerangkan Gatra Menerangkan (karena Kata Sifat hanya ada pada Gatra Menerangkan), atau Kata-kata Sifat lain yang menduduki suatu fungsi tertentu dalam kalimat.

          Keterangan ini menunjukkan derajat manakah gatra itu berada. Kata-kata Tugas yang dipakai untuk menyatakan keterangan ini ialah: amat, sangat, lebih, kurang, hampir, dan lain-lain. 

          Keterangan ini menerangkan derajat dari gatra-gatra tersebut maka kita namakan Keterangan Derajat.

Pelajar itu sangat rajin.

Kata “sangat” menerangkan Gatra Menerangkan Kata Sifat “rajin” sehingga merupakan Keterangan Derajat atau Keterangan Gatra Menerangkan “rajin”.

Ali lebih pintar.

Kata “lebih” menerangkan Gatra Menerangkan Kata Sifat “pintar” sehingga merupakan Keterangan Derajat atau Keterangan Gatra Menerangkan “pintar”.

          Pada umumnya Keterangan Derajat itu menerangkan suatu Kata Sifat yang menduduki fungsi tertentu. Tetapi dapat pula terjadi bahwa keterangan derajat juga menerangkan gatra-gatra lain, yaitu gatra-gatra yang didukung oleh suatu Kata Kerja, misalnya:

Tembakannya hampir mengenai sasarannya.

Kata “hampir” menerangkan Gatra Perbuatan Kata Kerja “mengenai” sehingga merupakan Keterangan Derajat atau Keterangan Gatra Perbuatan “mengenai”.

Mereka amat menderita kekalahan itu.

Kata “amat” menerangkan Gatra Perbuatan Kata Kerja “menderita” sehingga merupakan Keterangan Derajat atau Keterangan Gatra Perbuatan “menderita”.

Gatra Tambahan menerangkan Kata Sifat (Gatra Menerangkan) – Pola Kalimat 2


3.2. Contoh-contoh uraian kalimat

          Akhirnya perlu kita sertakan satu-dua contoh penerapan uraian diatas, agar lebih jelas semuanya.

Dengan giat murid-murid sekolah itu mengadakan latihan menyembelih bersama gurunya untuk merayakan hari besar itu.

1. Inti kalimat: murid-murid dan mengadakan. 
Sebab itu kalimat ini adalah Kalimat Tunggal.


2. Murid-murid = Gatra Pangkal (Subjek)
sekolah itu = Keterangan Gatra Pangkal
mengadakan = Gatra Perbuatan (Predikat)
latihan = Gatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita)
menyembelih = Keterangan Gatra Pelengkap Penderita (Keterangan Objek Penderita)
bersama gurunya = Keterangan Kesertaan (Keterangan Komitatif)
dengan giat = Keterangan Kualitatif
untuk merayakan = Keterangan Tujuan (Keterangan Final)
hari besar ituGatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita)


Ia sudah mengerjakan soal itu dengan sungguh-sungguh.

1. Inti kalimat: ia dan mengerjakan. Kalimat Tunggal.

2. Ia = Gatra Pangkal (Subjek)
mengerjakan = Gatra Perbuatan (Predikat)
sudah = Keterangan Aspek Kompletif (Perfektif)
soal itu = Gatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita)
dengan sungguh-sungguh = Keterangan Kualitatif.

***

Tugas Latihan

          Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban! Sebutkan inti kalimat dan uraikan kalimat-kalimat berikut menjadi gatra-gatra dan keterangan-keterangan:

1. Ahmad membersihkan masjid dengan malas bersama Ali untuk menjalankan hukuman tersebut.

2. Saya telah  menyelesaikan tugas bahasa Indonesia dengan cermat.
Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...