www.izzuka.com

#04 Gaya Bahasa berdasarkan Struktur Kalimat

 #04 Gaya Bahasa berdasarkan Struktur Kalimat 



4. Gaya Bahasa berdasarkan Struktur Kalimat 
Struktur sebuah kalimat dapat dijadikan landasan untuk menciptakan gaya bahasa. Yang dimaksud dengan struktur kalimat di sini adalah 
kalimat bagaimana tempat sebuah unsur kalimat yang dipentingkan dalam kalimat tersebut. 
Ada kalimat yang bersifat periodik, bila bagian yang terpenting atau gagasan yang mendapat penekanan ditempatkan pada akhir kalimat. Ada kalimat yang bersifat kendur, yaitu bila bagian kalimat yang mendapat penekanan ditempatkan pada awal kalimat. Bagian-bagian yang kurang penting atau semakin kurang penting dideretkan sesudah bagian yang dipentingkan tadi. Dan jenis yang ketiga adalah kalimat berimbang, yaitu kalimat yang mengandung dua bagian kalimat atau lebih yang kedudukannya sama tinggi atau sederajat.
Berdasarkan ketiga macam struktur kalimat sebagai yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh gaya-gaya bahasa sebagai berikut:
4.1. Klimaks (1)
Kata klimaks berasal dari bahasa Yunani klimax yang berarti “tangga”. Gaya bahasa klimaks diturunkan dari kalimat yang bersifat periodik. Klimaks adalah 
semacam gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya. 
Atau 
susunan ungkapan yang semakin lama semakin mengandung penekanan.
Kami mendoakan agar pada suatu waktu - kapan saja waktunya - mereka dapat berdiri sendiri, bukan supaya mereka tidak bisa tunduk di bawah pengaruh kita, mengabdi dan berbakti kepada kita, tetapi karena justru inilah keadilan sosial yang selama ini kita perjuangkan.
Dalam dunia perguruan tinggi yang dicengkram rasa takut dan rasa rendah diri, tidak dapat diharapkan pembaharuan, kebanggaan akan hasil-hasil pemikiran yang objektif atau keberanian untuk mengungkapkan pendapat secara bebas.
Di samping itu, sastrawan mempunyai waktu yang cukup panjang untuk memilih, merenungkan bahkan menciptakan cara- cara baru dan bentuk-bentuk tertentu dalam penyampaian maksudnya, mereka juga mempunyai kebebasan yang luas untuk menyimpang dari tulisan biasa.
Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Setiap guru yang berdiri di depan kelas harus mengetahui, memahami, serta menguasai bahan yang diajarkannya.
Seorang ustadz harus bertindak sebagai pengajar, pembimbing, penyuluh, pengelola, penilai, pemberi kemudahan, atau pendidik yang sejati.
Dengan pengajaran bahasa Indonesia kita mengharapkan agar para siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, terampil menulis, pendeknya terampil berbahasa Indonesia dengan benar dan baik.
Klimaks disebut juga Gradasi. Istilah ini dipakai sebagai istilah umum yang sebenarnya merujuk kepada tingkat atau gagasan tertinggi. Bila klimaks itu terbentuk dari beberapa gagasan yang berturut-turut semakin tinggi kepentingannya, maka ia disebut Anabasis. Contoh:
- Dengan penuh kesungguhan Utsman menuntut ilmu, yang akan dia persembahkan kepada nusa dan bangsa untuk meningkatkan taraf keilmuan umat Islam di Indonesia.
Tugas Latihan
A.Susunlah gaya bahasa Klimaks berdasarkan kata-kata kunci di bawah ini!
1.anak-anak, pemuda, orang tua ……………………………
2.kelurahan, kecamatan, kabupaten ……………………………
3.menghafal, mengerti, menguasai ……………………………
4.dibimbing, berdikari, berbakti ……………………………
5.diperiksa, dirawat, sembuh ……………………………
6.menanam, merawat, panen ……………………………
7.mengintai, menyerang, menang ……………………………
8.mendaftarkan, membayar SPP, masuk sekolah …………
9.ibtidaiyah, tahfizh, mutawasithoh ……………………………
10.santri, pengajar, kepala sekolah ……………………………
B.Selesaikanlah kalimat-kalimat berikut ini, sehingga menjadi gaya bahasa Klimaks yang utuh.
1.Orang tua mendidik anaknya ………………………………………
2.Dauroh diadakan …………………………………………………
3.Jenjang karirnya mulai dari ………………………………………
4.Anak yang sakit itu ………………………………………………
5.Pembagunan harus dimulai ………………………………………
6.Hidangan yang tersaji ……………………………………………
7.Ustadz-ustadz di pondok pesantren kami ………………………….
8.Setiap petani harus ………………………………………………
9.Negara yang tercinta ini harus kita ………………………………
10.Para tahanan di penjara itu ……………………………………….
4.2. Antiklimaks (2)
Antiklimaks dihasilkan oleh kalimat yang berstruktur mengendur. Antiklimaks sebagai gaya bahasa merupakan, 
suatu acuan yang gagasan-gagasannya diurutkan dari yang terpenting berturut-turut ke gagasan yang kurang penting. 
Antiklimaks sering kurang efektif karena gagasan yang penting ditempatkan pada awal kalimat, sehingga pembaca atau pendengar tidak lagi memberi perhatian pada bagian-bagian berikutnya dalam kalimat itu.
Kita hanya dapat merasakan betapa besarnya perubahan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia, apabila kita mengikuti pertukaran pikiran, polemik, dan pertentangan yang berlaku sekitar bahasa Indonesia dalam empat puluh tahun ini antara pihak guru sekolah lama dengan angkatan penulis baru sekitar tahun tiga puluhan, antara pihak guru dengan pihak kaum jurnalis yang masih terdengar gemanya dalam Kongres Bahasa Indonesia dalam tahun 1954.
Ketua pengadilan negeri itu adalah seorang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya (mengandung ironi).
Pembangunan lima tahun telah dilancarkan serentak di Ibu kota negara, ibu kota-ibu kota propinsi, kabupaten, kecamatan, dan semua desa di seluruh Indonesia.
Antiklimaks sebagai dinyatakan dalam kalimat terakhir masih efektif karena hanya mencakup soal tata tingkat. Tata tingkat ini biasa terjadi karena hubungan organisatoris, hubungan usia atau besar kecilnya sesuatu barang. Tetapi bila yang dikemukakan adalah persoalan atau gagasan yang abstrak, sebaiknya jangan mempergunakan gaya antiklimaks.
Seperti halnya dengan gaya klimaks, antiklimaks dapat dipakai sebagai suatu istilah umum yang masih mengenal spesifikasi lebih lanjut. Dekrementum (3) adalah 
antiklimaks yang berwujud menambah ide yang kurang penting pada suatu ide yang penting seperti pada contoh pertama di atas. 
Contoh lainnya:
- Kita hanya dapat merasakan betapa nikmatnya dan mahalnya kemerdekaan bangsa Indonesia, apabila kita mengikuti sejarah perjuangan para pemimpin kita serta pertumpahan darah para prajurit kita melawan serdadu penjajah.
- Mereka akan mengakui betapa besarnya jasa orang tua mereka, apabila mereka mengenang penderitaan, kegigihan orang tua itu mengasuh dan mendidik mereka.
Dan bila 
antiklimaks itu mengurutkan sejumlah ide yang semakin kurang penting, maka ia disebut: 
Katabasis (4), seperti diperlihatkan pada contoh kedua dan ketiga.  Dan, ini kebalikan gaya bahasa Anabasis yang telah lewat pembahasannya.
Contoh lainnya:
- Daurah itu diberikan kepada para ustadz, para pengajar yunior, dan para santri.
- Pembangunan lima tahun dilaksanakan serentak di Ibu Kota Negara, ibu kota propinsi, kabupaten, kecamatan dan semua desa di seluruh Nusantara ini.
- Bahasa Indonesia diajarkan kepada para santri mutawasithoh, santri-santri tahfizh dan murid-murid ibtidaiyah.
- Suami Fulanah adalah seorang pria yang ganteng, pendiam dan masih buta huruf.
Sebaliknya, bila dari 
suatu ide yang sangat penting tiba-tiba menukik ke suatu ide yang sama sekali tidak penting, maka antiklimaks itu disebut 
Batos (5), misalnya: 
- Engkaulah raja yang mahakuasa di daerah ini, seorang hamba yang pengecut dari tuanmu yang pemurah.
- Memang kamu seorang perwira yang gagah berani yang disegani anak buahmu, seorang suami yang diperintah dan diperbudak oleh istrimu dalam segala hal.
- Dia memang raja uang di daerah ini, seorang budak hawa nafsu dan keserakahan.
- Dialah seorang guru agama yang menjadi idola para penduduk kota itu, seorang oknum yang tak dapat memberi suri tauladan kepada mereka.
Tugas Latihan
Susunlah gaya bahasa Antiklimaks berdasarkan kata-kata kunci berikut ini, yang terdapat pada setiap nomor.
1.tahun, bulan, minggu, hari ……………………………
2.kolonel, mayor, kapten, letnan ……………………………
3.nenek, ayah, anak, cucu ……………………………
4.setia, penurut, munafik ……………………………
5.ganteng, ramah, penipu ……………………………
6.gagah, pengecut ……………………………
7.besar, bobrok ……………………………
8.jujur, munafik ……………………………
9.baru, mulus, bekas ……………………………
10.bangsa, suku, keluarga, pribadi ……………………………
4.3. Paralelisme (6)
Paralelisme adalah 
semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran tersebut dapat pula berbentuk anak kalimat yang bergantung pada sebuah induk kalimat yang sama. Gaya ini lahir dari struktur kalimat yang berimbang.
 Tidak pernah dikemukakan, usahakan dirasakan: bahwa bahasa itu lain daripada alat lain dalam pergaulan, mempunyai makna yang tak kurang, bahkan yang barangkali lebih penting pula, oleh karena dalam bahasa itu manusia dapat mencurahkan suka dan dukanya, cinta dan hasrat jiwanya, bahwa bahasa itu mengandung arti yang tiada terkira-kira besarnya, oleh karena segala perasaan manusia dapat, malahan harus terbayang di dalamnya.
 Sangatlah ironis kedengaran bahwa ia menderita kelaparan dalam sebuah daerah yang subur dan kaya, serta mati terbunuh dalam sebuah negeri yang sudah ratusan tahun hidup dalam ketentraman dan kedamaian.
 Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas. (Tidak baik: bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi kita juga harus memberantasnya.)
 Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah, harus diadili kalau bersalah. (Tidak baik: Baik golongan yang tinggi maupun mereka yang rendah kedudukannya, harus diadili kalau bersalah.)
 Bukan saja korupsi itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas di negeri kita.
Bukan saja para guru yang bertanggung jawab atas pendidikan para pelajar, tetapi juga harus ditunjang oleh para orang tua dengan cara mengawasi pelajaran anak-anak di rumah.
Baik di tingkat tahfizh maupun di ibtidaiyah, pelajaran diniyah harus mulai diberikan sejak dini dan seterusnya. 
Tugas Latihan
Susunlah gaya bahasa Paralelisme berdasarkan kata-kata kunci pada setiap nomor berikut ini.
1.darat, laut, udara ……………………………………
2.pagi, siang, sore ……………………………………
3.padi, jagung, sayur-sayuran ……………………………………
4.sandang, pangan, papan         ……………………………………
5.kopi, the, susu                        ……………………………………
6.kasur, bantal, selimut             ……………………………………
7.Matahari, bulan, bintang        ……………………………………
8.membaca, menulis                 ……………………………………
9.kota, kampung                         ……………………………………
10.golongan tinggi, golongan rendah ……………………………….
Perlu kiranya diingatkan bahwa bentuk paralelisme adalah sebuah bentuk yang baik untuk menonjolkan kata atau kelompok kata yang sama fungsinya. Namun bila terlalu banyak digunakan, maka kalimat-kalimat akan menjadi kaku dan mati.
4.4. Antitesis (7)
Antitesis berarti “lawan yang tepat” atau “pertentangan yang benar-benar”. Antitesis adalah 
sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. 
Atau dengan kata lain, 
gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim yakni kata-kata yang mengandung ciri-ciri semantik (makna kata) yang bertentangan. 
Gaya ini timbul dari kalimat berimbang. Perhatikan contoh berikut:
 Mereka sudah kehilangan banyak dari harta bendanya, tetapi mereka juga telah banyak memperoleh keuntungan daripadanya.
 Biarpun kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa dan negara.
 Wahai sahabat, hingga kini kusimpan engkau dalam lubuk hatiku, tetapi mulai kini pula engkau kuenyahkan jauh-jauh bagai musuh yang kejam.
 Ia sering menolak pemberianku, tetapi sekali pun tak pernah melukai hati.
Dia bergembira-ria atas kegagalanku.
Pada saat kami berduka cita atas kematian para pejuang Islam, orang-orang kafir menyambut dengan kegembiraan tiada tara.
Segala fitnahan tetangganya dibalasnya dengan budi pekerti yang baik.
Di satu pihak orang tua itu gembira atas pernikahan puterinya, tetapi di pihak lain mereka was-was akan masa depannya.
Kecantikannyalah justru yang mencelakakannya.
Kelulusan anak mereka dalam ujian masuk perguruan tinggi itu sungguh menggembirakan, tetapi kesanggupan mereka membiayainya sekolah di sana justru menyedihkan mereka.
Tugas Latihan
A.Selesaikanlah kalimat-kalimat berikut ini sehingga menjadi gaya bahasa Antitesis yang utuh.
1.Dalam keberhasilan panen ………………………………………
2.Biarpun miskin ……………………………………………………
3.Kebodohannya justru ……………………………………………
4.Ajarannya yang mulia itu ………………………………………..
5.Keramahan keluarga kami ………………………………………
6.Kematian penjahat itu ……………………………………………
7.Kebutaan matanya justru …………………………………………
8.Kebaikan hati mereka ……………………………………………
9.Ilmunya yang banyak itu ………………………………………..
10.Penderitaankulah yang …………………………………………
B.Sususnlah gaya bahasa Antitesis berdasarkan kata-kata inti pada setiap nomor berikut.
1.kesepian - keramaian ……………………………………………
2.bangga - kegagalan ……………………………………………..
3.malam - bangun …………………………………………………
4.jauh - dekat ……………………………………………………..
5.harum - busuk …………………………………………………..
6.bohong - benar ………………………………………………….
7.teman - lawan ……………………………………………………
8.hemat - pelit ……………………………………………………
9.pintar - bodoh ……………………………………………………
10.pahit - manis ……………………………………………………
Sebagai tampak dari contoh-contoh di atas, gaya bahasa antitesis ini mempergunakan juga unsur-unsur paralelisme dan keseimbangan kalimat.
4.5. Repetisi  (8)
Repetisi adalah 
perulangan bunyi, suku kata, kata atau sebagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. 
Dalam bagian ini, hanya akan dibicarakan repetisi yang berbentuk kata atau frasa atau klausa. Karena nilainya dianggap tinggi, maka dalam oratori (seni bicara) timbullah bermacam-macam variasi repetisi. Repetisi, seperti halnya dengan paralelisme dan antitesis, lahir dari kalimat yang berimbang.
Anggota-anggota masyarakat dalam lingkungan suatu kebudayaan tahu akan adat-istiadat, kebiasaan dan undang- undang, tahu bagaimana ia mesti berkelakuan dalam lingkungan masyarakat dan kebudayaan, dan ia tahu juga menafsirkan kelakuan sesamanya dalam masyarakat dan kebudayaan itu, sehingga ia dapat mereaksi terhadapnya dengan cara yang selayaknya.
Atau maukah kau pergi bersama serangga-serangga tanah, pergi bersama kecoak-kecoak, pergi bersama mereka yang menyusupi tanah, menyusupi alam?
Karena nilainya oratori dianggap tinggi, maka para orator menciptakan bermacam-macam repetisi yang pada prinsipnya didasarkan pada tempat kata yang diulang dalam baris, klausa, atau kalimat. Yang penting di antaranya adalah:
4.5.1. Epizeuksis (9)
Repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Misalnya: 
  - Kita harus bekerja, bekerja, sekali lagi bekerja untuk mengejar semua ketinggalan kita.
- Ingat, kamu harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat agar dosa-dosamu diampuni oleh Allah Yang Maha pengampun.
- Anak-anakku semua, kalian memang harus rajin belajar, rajin belajar, ya rajin belajar agar kalian menjadi orang-orang yang berilmu, dan Allah tinggikan derajat kalian.
- Latihan, latihan, sekali lagi latihan dengan kebiasaan menulislah yang akan menjadikan kita penulis yang terampil.
- Engkaulah anakku, engkaulah anakku, memang engkaulah anakku yang menjadi harapan ibu di hari tuaku kelak.
- Kasihanilah, kasihanilah, sekali lagi kasihanilah orang tuamu yang telah mengorbankan segala harta benda untuk membiayai sekolah kalian.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Epizeuksis berdasarkan kata-kata kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.membaca  ………………………………………………………….
2.tahan menderita …………………………………………………..
3.perpustakaan ………………………………………………………
4.guru ……………………………………………………………….
5.gotong royong …………………………………………………….
6.persatuan …………………………………………………………..
7.mengamalkan ……………………………………………………..
8.berhemat …………………………………………………………..
9.rundingkan ……………………………………………………….
10.menghayati ……………………………………………………….
4.5.2. Tautotes (10)
Repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi. Misalnya: 
 - Kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku menjadi seteru.
- Zuhri menasihati saya, saya menasihati Zuhri,Zuhri dan saya nasihat-menasihati, saya dan Zuhri searah sejalan.
- Iran menyerang Iraq, Iraq menyerang Iran, Iran dan Iraq saling menyerang, Iraq dan Iran bermusuhan terus.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Tautotes berdasarkan kata-kata kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.Indonesia, Malaysia, mendukung ………………………………….
2.Ustadz, orang, membantu ………………………………………….
3.Siang, malam, menantikan ………………………………………..
4.Ombak, pantai, merindukan ……………………………………….
5.Nenek, cucu, menuntun ……………………………………………
6.Korea, Soviet, mengancam ………………………………………..
7.Kita, mereka, menolong …………………………………………
8.Ibu, anak, mencintai ……………………………………………….
9.Anjing, kucing, menerkam ………………………………………..
10.Suami, istri, mendoakan …………………………………………
4.5.3. Anafora (11)
  Adalah, 
repetisi yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau setiap kalimat berikutnya. 
Misalnya:
  - Bahasa yang baku pertama-tama berperan sebagai pemersatu dalam pembentukan suatu masyarakat bahasa-bahasa yang bermacam-macam dialeknya. Bahasa yang baku akan mengurangi perbedaan variasi dialek Indonesia secara geografis, yang tumbuh karena kekuatan bawah-sadar pemakai bahasa Indonesia, yang bahasa pertamanya suatu bahasa Nusantara. Bahasa yang baku itu akan mengakibatkan selingan bentuk yang sekecil-kecilnya.
  - Tapi berdosakah aku, kalau aku bawakan air selalu menyiramnya, hingga pohonku berdaun rimbun, tempat aku mencari lindung? Berdosakah aku bersandar ke batang yang kuat berakar melihat tamasya yang molek berdandan menyambut fajar? Berdosakah aku kalau burungku kecil hinggap di dahan rampak sunyi melega hati?
- Lupakah engkau bahwa merekalah yang membesarkan dan mengasuhmu? Lupakah engkau bahwa keluarga itulah yang menyekolahkanmu sampai ke Universitas Islam Madinah? Lupakah engkau bahwa mereka pula yang mengadakan pernikahan dengan istrimu? Lupakah engkau akan segala budi baik mereka itu kepadamu?
- Tanpa iman yang kokoh engkau akan mudah terjerumus de dalam jurang kenistaan. Tanpa iman yang kokoh engkau akan mudah tergoda wanita cantik di sekelilingmu. Tanpa iman yang kokoh engkau akan terhanyut oleh uang dan harta. Tanpa iman yang kokoh hidupmu tidak akan tenteram dan damai lahir dan batin.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Anafora berdasarkan kata-kata kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.Banyak membaca  …………………………………………………
2.Menghormati orang tua ……………………………………………
3.Hati yang tulus ikhlas ……………………………………………..
4.Prestasi yang tinggi ……………………………………………….
5.Disiplin yang kuat …………………………………………………
6.Bahasa Indonesia ………………………………………………….
7.Menjauhi larangan Allah Subhana wa Ta’ala ……………………
8.Tahan menderita ………………………………………………….
9.Penebangan hutan …………………………………………………
10.Tanpa kemerdekaan ……………………………………………..
4.5.4. Epistrofa (12)
  Adalah 
repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat berurutan. 
Misalnya:
  Bumi yang kaudiami, laut yang kaulayari adalah puisi. 
Udara yang kauhirupi, air yang kauteguki adalah puisi. 
Kebun yang kautanami, bukit yang kau gunduli adalah puisi. 
Gubuk yang kauatapi, gedung yang kautinggali adalah puisi.
Bahasa resmi adalah bahasa Indonesia
Bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia
Bahasa kita adalah bahasa Indonesia
Bahasa kebanggaan adalah bahasa Indonesia
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Epistrofa berdasarkan kata-kata kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.gotong royong …………………………………………………….
2.para guru ………………………………………………………….
3.martabat bangsa …………………………………………………..
4.pendidikan ………………………………………………………..
5.persatuan …………………………………………………………
6.peperangan ………………………………………………………
7.kasih sayang …………………………………………………….
8.kepala sekolah …………………………………………………..
9.pembangunan ……………………………………………………
10.perdamaian ……………………………………………………
4.5.5. Simploke (symploche) (13)
  Simploke adalah 
repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. 
Misalnya:
  Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin. 
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin.
Kamu bilang aku nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin.
Kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Simploke berdasarkan kata-kata kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.Mereka menantang kami …………………………………………
2.Pemuda harapan bangsa ………………………………………….
3.Pemerintah membangun desa …………………………………….
4.Guru bekerja sama dengan orang tua siswa ………………………
5.Semua orang mengutuk korupsi. …………………………………
6.Ikhlash dan Ittiba’ ………………………………………………..
7.Persatuan dan kesatuan bangsa …………………………………..
8.Jalan yang lurus ………………………………………………….
9.Golongan yang selamat ………………………………………….
10.Anak yang shalih ……………………………………………….
4.5.6. Mesodiplosis (14)
  Adalah 
repetisi di tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan. 
Misalnya:
  Pegawai kecil jangan mencuri kertas karbon
Babu-babu jangan mencuri tulang-tulang ayam goreng
Para pembesar jangan mencuri bensin
Para pelajar jangan mencuri ilmu pelajar yang lain
Para pendidik harus meningkatkan kecerdasan umat
Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat
Para petani harus meningkatkan hasil sawah dan ladang
Para pengusaha harus meningkatkan hasil usahanya
Kepolisian harus meningkatkan keamanan umum
Seluruh rakyat Indonesia harus meningkatkan pembangunan di 
segala bidang
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Mesodiplosis berdasarkan kata atau frasa kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.membela ………………………………………………………….
2.tidak menyimpang ………………………………………………..
3.menolong …………………………………………………………
4.menenangkan hati ………………………………………………..
5.harus diberantas …………………………………………………
6.tak boleh berbohong …………………………………………….
7.menolong ………………………………………………………..
8.harus sanggup menahan diri …………………………………….
9.bertanggung jawab ………………………………………………
10.harus berani mengakui …………………………………………..
4.5.7. Epanalepsis (15)
Pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama. 
Misalnya:
  - Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
  - Berceriteralah padaku, ya malam, berceriteralah.
  - Kuberikan setulusnya, apa yang harus kuberikan.
- Paparkanlah kepada kami segala yang terpendam dalam hatimu, 
paparkanlah.
- Akulah yang bertanggung jawab atas pendidikan kemenakanku 
ini, akulah.
- Berjuanglah mencapai cita-citamu sekuat upayamu, berjuanglah.
- Tanggungkanlah segala akibat tingkah-polahmu, 
tanggungkanlah.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Epanalepsis yang berintikan kata-kata atau frasa-frasa kunci yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.Bacalah ……………………………………………………………
2.Dengarkanlah ……………………………………………………..
3.Kejujuran ………………………………………………………….
4.Kurelakan …………………………………………………………
5.Kebenaran …………………………………………………………
6.Sujudlah …………………………………………………………
7.Kemenangan ………………………………………………………
8.Mengapa ………………………………………………………….
9.Di pondok pesantren ini ………………………………………….
10.Kamu …………………………………………………………….
4.5.8. Anadiplosis (16)
Suatu gaya bahasa repetisi dimana kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa atau kalimat berikutnya. 
Misalnya:
  dalam laut ada tiram, 
dalam tiram ada mutiara
  dalam mutiara, ah tak ada apa
dalam baju ada aku, 
dalam aku ada hati
dalam hati: ah tak apa jua yang ada
dalam syair ada kata, 
dalam kata ada makna
dalam makna: mudah-mudahan ada hikmah
***
karena di-Kau ya Allah aku bersemangat
karena bersemangat aku berkarya
karena berkarya aku bermakna
karena bermakna aku bercita
karena bercita aku mencintai
karena mencintai aku merindukan Engkau
Istilah anadiplosis sering dipakai secara timbal balik dengan istilah epanadiplosis dan epanastrofa.
Tugas Latihan
       Susunlah gaya bahasa Anadiplosis berdasarkan kata, frasa atau klausa yang tertera pada setiap nomor berikut ini.
1.bahasa …………………………………………………………….
2.wajah ……………………………………………………………..
3.kasih ………………………………………………………………
4.doa ………………………………………………………………..
5.pendidikan …………………………………………………………
6.upaya ………………………………………………………………
7.perjuangan …………………………………………………………
8.negara ……………………………………………………………..
9.kenangan ………………………………………………………….
10.benci ……………………………………………………………..
***
Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...