www.izzuka.com

#13 Lanjutan Teknik Penulisan Feature: Wawancara

        Ada beberapa macam wawancara (interview), sesuai apa yang dibutuhkan sebelum menulis Feature, di antaranya:
✓ Wawancara sosok pribadi (personal interview)
✓ Wawancara berita (news-peg interview)
✓ Wawancara jalanan (man in the street interview)
✓ Wawancara sambil lalu (causal interview)
✓ Wawancara telepon
✓ Wawancara tertulis
✓ Wawancara kelompok (discussion /seminar interview)

Wawancara Sosok Pribadi

          Wawancara pada sosok pribadi dapat dilakukan kepada 2 jenis personal:
Orang dalam suatu profesi tertentu, seperti profesi ilmu agama (ustadz, ulama), politik, bisnis, ilmu pengetahuan umum, hiburan, sosial, olah raga, dan sebagainya.

Orang biasa, yang sebenarnya tidak melakukan kegiatan bernilai berita sebagaimana layaknya orang-orang besar. Namun, orang ini menarik karena misalnya melakukan sesuatu yang unik, atau melakukan sesuatu yang bernilai human interest.


Wawancara Berita

          Adalah wawancara yang diadakan sehubungan dengan adanya berita besar. Wawancara ditujukan kepada orang yang berwenang terkait berita besar tersebut, tentang bagaimana pendapat dan tanggapannya.
          
          Wawancara ini biasa dinamakan wawancara "cantelan berita" (news peg). 

Misalnya, wawancara yang dilakukan kepada tokoh masyarakat kesehatan sehubungan dengan wabah pandemi Covid-19, dimulai pada tahun 2019 di negeri kita.
          
          Pada umumnya, usaha untuk mendapatkan pendapat dari seseorang dengan pertimbangan tentang kewenangan, prestasi dan keahliannya atas permasalahan yang sedang menjadi berita besar.

Wawancara Jalanan

          Wawancara ini dilaksanakan di jalanan umum dengan menghentikan dan menanyai orang yang lewat tentang tanggapan mereka berkenaan suatu berita penting. Dengan wawancara seperti ini, diharapkan diperoleh pendapat umum tentang kejadian penting tersebut, misalnya ketika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Wawancara Sambil Lalu

           Wawancara yang tidak direncanakan khusus, tetapi hanya kebetulan saja. 
           
           Pertemuan, dan dialog dengan orang berwenang pada kesempatan tak terduga, misalnya tanpa sengaja penulis berjumpa dalam suatu walimah (pesta) pernikahan seseorang. Sang penulis kebetulan diundang dan merupakan kerabat pasangan pernikahan. Ternyata hadir pula tokoh yang berwenang, orang besar terkait permasalahan yang hendak ditulis dalam bentuk Feature oleh penulis.

Wawancara Telepon

          Wawancara yang diterapkan untuk mendapatkan keterangan dari seseorang yang berwenang via telepon yang sewaktu-waktu bisa diadakan antara reporter atau penulis langsung dengan sumber berita tersebut.
          
          Teknik wawancara ini, akan lebih lancar jika telah ada saling percaya antara penulis dengan orang berwenang sebagai sumber berita tersebut. Artinya, di mata sumber berita reporter atau penulis yang bersangkutan mempunyai integritas pribadi dan dapat dipercaya tidak salah kutip. Apalagi, cara yang digunakan dengan menelpon, tidak bertemu langsung, tentu sumber berita tidak mudah mengangkat telepon begitu saja, tanpa mengenal siapa dan apa tujuan penelpon.
          
          Wawancara telepon pun dapat dilakukan oleh penulis dengan petinggi atau orang penting yang belum dikenalnya, asalkan tugas atau hal tersebut mengharuskan melakukannya. Tentu, sebelumnya mesti melalui prosedur yang santun, seperti melalui perjanjian waktu penelponan yang disepakati melalui wakil, sekretaris jendral (sekjen), atau asisten pribadi tokoh tersebut. 
          
          Siapapun sumber berita, apakah orang penting atau orang biasa, wawancara via telpon dapat dilakukan secara langsung, untuk memangkas ruang dan waktu. Lebih-lebih hal tersebut diwujudkan pada zaman teknologi informasi sekarang ini. Tanpa bertemu, wawancara tatap muka sanggup dilakukan melalui video call via smartphone. Bahkan bisa dilakukan antar negara dengan bahasa internasional, dengan tema yang sedang mendunia dan tokoh terkait.

Wawancara Tertulis

          Wawancara secara tertulis, bisa saja dilakukan via surat, surel (surat elektronik - email), atau via aplikasi pesan (message) pada gawai cerdas yang sangat familiar pada waktu kini.
          
          Hanya saja, wawancara tertulis mempunyai kelebihan dan kekurangan;
Keuntungan: Feature yang disusun atas jawaban tertulis dalam wawancara tertulis, tak akan dibantah oleh sumber berita, kecuali Feature bertentangan dengan apa yang telah disampaikan nara sumber.
Kelemahan: sekiranya ada bagian yang tak jelas dalam jawaban tertulis, penulis tak dapat minta penjelasan pada saat itu, seperti wawancara yang dilakukan dengan tatap muka.

Wawancara Kelompok

          Wawancara yang dilakukan kepada sekelompok orang, yang biasa dilaksanakan dalam momen-momen suatu seminar, simposium atau suatu kajian ilmiah besar Islamiyah. Penulis seolah-olah atau bahkan memang peserta dalam suatu kesempatan tersebut. 
          
          Hasil wawancara yang akan ditulis di dalam Feature bukan pendapat satu orang, akan tetapi merupakan rangkuman pendapat-pendapat yang transparan pada momen-momen tersebut.

***

Buku
Menulis Artikel
Asyik Dibaca - 50k

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...