#15 Lanjutan Teknik Penulisan Feature: Kalimat Tema
Sebelum menentukan Kalimat Tema, penulis Feature perlu membatasi untuk tidak menulis sesuatu yang terlalu luas jangkauan penuturannya. Hal tersebut bisa berakibat penulisan yang tak terkendali, berlarut-larut kepada tuturan yang tak terlalu fokus ke tema.
Namun, penulis Feature juga tidak terlalu mempersempit jangkauan tuturannya, sehingga pengungkapan cerita tak lengkap mendukung tema Feature.
Jadi, penulis harus pintar-pintar berada di tengah-tengah dua ekstrem tersebut. Sehingga penuturannya pas, tidak kurang dan tidak berlebihan.
Berikut contoh kasus dalam merumuskan Kalimat Tema, yang timbul dari Gagasan Tema atau disebut juga Gagasan Sentral.
Namun, penulis Feature juga tidak terlalu mempersempit jangkauan tuturannya, sehingga pengungkapan cerita tak lengkap mendukung tema Feature.
Jadi, penulis harus pintar-pintar berada di tengah-tengah dua ekstrem tersebut. Sehingga penuturannya pas, tidak kurang dan tidak berlebihan.
Berikut contoh kasus dalam merumuskan Kalimat Tema, yang timbul dari Gagasan Tema atau disebut juga Gagasan Sentral.
Misalkan, diputuskan akan memilih "dunia perawat" sebagai pokok cerita. Dunia perawat, mempunyai jangkauan bahasan yang masih terlalu luas. Bisa-bisa membahas juga sejarah keperawatan.Baiklah, kita coba persempit.Yaitu dunia perawat yang masih gadis di rumah sakit bersalin di kota Jakarta. Tema ini mempunyai jangkauan bahasan yang lebih sempit. Dan, yang akan diungkap sebagai tema adalah, jawaban atas pertanyaan, "Adakah sentuhan emosional keibuan dari perawat yang masih gadis, ketika mereka merawat dan mengurus bayi yang lahir."Setelah menjatuhkan pilihan atas topik tulisan, penulis Feature harus segera menulis Kalimat Tema di atas yang merupakan Gagasan Sentral. Dan, selanjutnya akan dirinci pada Tubuh Tulisan.Gagasan Sentral, yang telah dirumuskan dalam satu Kalimat Tema, dinamakan Teras Feature. Kita coba tuliskan kembali di sini, "Adakah sentuhan emosional keibuan dari perawat yang masih gadis, ketika mereka merawat dan mengurus bayi yang lahir, di rumah sakit bersalin di Jakarta?" Maka, bagaimana perasaan sang perawat gadis ketika menggendong bayi dibandingkan dengan perasaan wanita yang telah bersuami dan berputra. Permasalahan tersebut mampu menjadi salah satu aspek kehidupan yang dapat dijadikan Gagasan Sentral atau Gagasan Tema tulisan.
Setelah menulis Kalimat Tema, penulis Feature merinci Gagasan Sentral tersebut, berdasarkan bahan hasil observasi dan wawancara yang telah dikumpulkan dari lokasi.
Apa saja informasi yang dikumpulkan, terkait contoh Gagasan Sentral di atas? Misalkan:
✓ Jumlah perawat yang masih gadis di rumah sakit bersalin di Jakarta.✓ Perasaan ketika menggendong bayi.✓ Keterangan beberapa ibu rumah tangga yang telah bersuami tentang perasaannya ketika menggendong bayinya.✓ Keterangan mengapa sang perawat memilih profesi perawat.✓ Bagaimana keadaan penghidupannya sehari-hari.✓ Dan sebagainya.
Terkadang, penulis Feature tak harus mencari bahan sampai sedetail seperti di atas. Namun, cukup dengan:
hasil pengamatan di lokasi dengan catatan bahwa hadil observasi itu adalah sesuatu yang lucu atau aneh yang dapat dijadikan bahan untuk Feature Berita (news feature). Akan ada contoh-contoh ragam atau varian Feture pada bab-bab yang akan datang.
Berikut beberapa tolok ukur atau kriteria apa saja yang menjadikan sebuah tema tulisan itu baik.
1. Kesatuan (unity): tema mesti memiliki satu Gagasan (persoalan) Sentral yang menjadi rumusan jelas tujuan penuturan.2. Rincian (development): detail-detail lebih rinci yang merupakan pengembangan dari Gagasan (persoalan) Sentral yang ditampilkan pada Kalimat Tema (Teras /Tesis).3. Keaslian (originality): Kalimat Tema harus asli buah pikiran penulis sendiri, bukan plagiat.
Saat mulai menulis
Sebelum mulai menulis, kita perlu tahu bagian - bagian Feature secara umum, adalah:✓ Teras✓ Kata atau frasa peralihan✓ Tubuh✓ Penutup
Di sini, akan dijelaskan bagian-bagian tersebut secara global dulu.
Teras
Feature, bisa dimulai dengan menulis Kalimat Tema yang terdapat pada bagian Teras Feature, dimana Kalimat Tema berfungsi sebagai pengendali (controller) penentu arah tulisan. Jauh-jauh haripun tema telah ditetapkan, menarik.Teras, bisa berupa TPM (Titik Perhatian Maksimal), atau bukan TPM. Hal ini akan dijelaskan lebih rinci pada bab-bab yang akan datang. Sedangkan syarat Teras yang tak bisa ditawar-tawar adalah:
teras harus mampu memicu dan membangkitkan minat, perhatian dan rasa ingin tahu pembaca yang ditulis secara ringkas.
Tubuh
Setelah Teras, lalu menyusul Tubuh tulisan berupa rincian Teras yang dituturkan menurut alur aturan yang tertib, masuk akal dengan gaya cerita menurut struktur:✓ Piramida, atau✓ piramida terbalik, atau✓ segi empat, atau✓ struktur kronologis.
Penutup
Kemudian tulisan diakhiri dengan yang namanya Penutup, yang mengisyaratkan bahwa tulisan telah lengkap, berbeda dengan tulisan berita biasa yang tak mempunyai bagian penutup. Penutup mempunyai berbagai macam bentuk, dijelaskan yang akan datang.Hal lain yang merupakan upaya menyulut perhatian pembaca adalah gaya bahasa yang mengalir alamiah, ibarat bahasa percakapan. Ini pula yang membedakan Feature dengan tulisan berita biasa. Di samping cara penuturan yang menarik, koherensi (kepaduan), kohesi (keterikatan), dan unity (kesatuan) harus dijaga sepanjang tulisan, agar konsisten memelihara perhatian pembaca.
***
Gabung dalam percakapan