www.izzuka.com

#02 Habib pun menjawab, “Di tenda panglima Romawi atau di Surga.” (24 H)

Kebijakan Pertama Khalifah Utsman bin Affan

            Adapun kebijakan pertama beliau adalah menghukumi kasus Ubaidillah bin Umar. 

            Hal itu, lantaran Ubaidillah 
  • pergi di pagi hari menuju putrinya Abu Lu’luah si pembunuh Umar lalu membunuhnya
  • ia juga menebas seorang Nasrani yang namanya Jufainah dengan pedangnya sampai mati, 
  • ia juga membunuh Hurmuzan yang dahulu merupakan anak buah Tustar. Dahulu disebutkan, bahwa keduanya memanas-manasi Abu Lu’luah untuk membunuh Umar. Allahu a’alam. 
            Dan, Umar telah memerintahkan agar memenjarakan Ubaidillah, supaya dia mendapatkan keputusan hukum dari khalifah setelahnya. 

            Tatkala Utsman berkuasa, dan beliau duduk bersama oarang-orang, maka yang beliau diskusikan adalah kasus Ubaidillah. 

            Ali berkata, “Tidak adil jika ia dibiarkan.” Ali menyarankan agar ia dibunuh saja. 

            Beberapa orang Muhajirin pun berkata, “Bapaknya kemarin baru saja dibunuh, apakah sekarang giliran dia yang dibunuh?!” 

            Amr bin Al-Ash pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah membebaskan Anda dari hal itu (pembunuhan). Sementara kasus ini terjadi tidak di masa pemerintahnmu, maka sudahi saja kasus ini.” 

            Utsman pun menebus korban yang terbunuh dengan harta pribadinya, karena kasus ini dikembalikan kepada dirinya sebab orang yang terbunuh tersebut tidak memiliki ahli waris Baitul Mal, dan beliau melihat bahwa ini lebih bermaslahat, maka beliau melepaskan Ubaidillah bin Umar. 

           Dan dahulu, bila Ziyad bin Labid Al-Bayadhi melihat Ubaidillah bin Umar, ia berkata:

Duhai Ubaidillah, engkau tidak memiliki tempat berlari
Tidak pula tempat berlindung dan lubang dari putra Arwa.
Engkau telah menumpahkan darah yang tidak halal demi Allah 
Ia haram, dan ia membunuh Hurmuzan padahal itu berbahaya.
Tanpa ada alasan selain ucapan orang
Apakah hanya karena engkau mencurigainya terlibat dalam pembunuhan Umar
Maka si dungu berkata padahal perkaranya besar,
“Iya, aku hanya mencuriganya telah megintruksi dan menyuruh.”
Dan waktu itu senjatanya ada di tengah rumahnya
Ia membolak-balikkanya, dan dengan peristiwa diambil pelajaran. 

          Maka, Ubaid mengeluhkan Ziyad kepada Utsman, Utsman pun memanggil Ziyad bin Labid.

          Maka, Ziyadpun mulai bersenandung tentang Utsman dengan syairnya:

Belum lengkap terjemahannya > (Abu Amr, Ubaidullah adalah gadain maka, jangan ragu dengan pembunuhan Hurmuzan Karena bila engkau memaafkan kriminalitas darinya
dan dan sebab-sebab) <

            Kemudian, Utsman bin Affan menulis surat kepada para gubernurnya, kepada komandan perang, dan pemikul amanah Baitul Mal. Beliau memerintahkan mereka semua untuk melaksanakan amar ma’ruf dan melarang dari yang mungkar, menghasung mereka untuk taat kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya, serta mengobarkan semangat mengikuti Sunnah dan menjauhi kebid’ahan.

          Al-Mughirah bin Syu’bah dicopot jabatan gubernurnya bukan karena ia lemah atau berkhianat

Ibnu Jarir berkata, “Pada tahun ini, Utsman melengserkan Al-Mughirah bin Syu’bah dari jabatan gubernur Kufah, lalu menggantikannya dengan Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Sa’ad ini adalah gubernur yang pertama kali yang beliau lantik." 

            Sebab, Umar juga berkata,”Jika kekhilafahan jatuh kepada Sa’ad maka itu yang diharapkan, kalau tidak maka mintalah bantuanya (mengurus negara) siapapun dari kalian yang akan diangkat.” 

            "Sehingga aku tidaklah mencopot Al-Mughirah disebabkan dia lemah atau berkhianat,” ujar Utsman. 

            Maka, Utsman pun menjadikan Sa’ad sebagai gubernur selama satu tahun lebih. Kemudian, riwayat ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Saif dari Mujalid dari Asy-Sya’bi. 

Al-Waqidi berkata pada riwayat beliau, dari Usamah bin Zaid bin Aslam, dari bapaknya, bahwasannya Umar memberi wasiat agar membiarkan masa pengabdian Al-Mughirah selama satu tahun. Tatkala Utsman berkuasa beliau membiarkannya selama satu tahun memimpin Kufah, baru setelah itu beliau mencopotnya. Lalu beliau mengangkat Sa’ad, kemudian Utsman juga mencopot Sa’ad, lalu mengangkat Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith.

Ibnu Jarir berkata,”Jika meninjau ucapan Al-Waqidi, maka masa kepemimpinan Sa’ad di Kufah itu pada tahun dua puluh lima."

Al-Walid bin Uqbah menginvasi ke Azerbaijan dan Armenia

Ibnu Jarir berkata, “Pada tahun ini – maksudku tahun 24 H - Al-Walid bin Uqbah menginvasi Azerbaijan dan Armenia tatkala penduduknya menolak perdamaian pada masa Umar. Ini terdapat dalam riwayatnya Ibnu Abi Mikhnaf. Adapun pada riwayat lain maka itu terjadi pada tahun 26 H.

Kemudian Ibnu Jarir menyebutkan di sini sebuah peristiwa. Singkatnya, bahwasanya Al-Walid bin Uqbah berjalan membawa pasukan kota Kufah menuju ke Azerbaijan dan Armenia, tatkala penduduk kedua negeri itu membatalkan perjanjian. Al-Walid pun sampai di negeri mereka dan menyerbu wilayah-wilayah di sana. Iapun berhasil mendapat ghanimah beserta tawanan, ia juga berhasil mengambil harta melimpah.  

            Ketika mereka yakin akan binasa, penduduk negeri tersebut kembali membuat perjanjian damai sebagaimana yang mereka dahulu lakukan dengan Hudzaifah bin al-Yaman; yaitu delapan ratus ribu dirham setiap tahun. Al-Walid berhasil memaksa mereka membayar upeti di setiap tahun. Lalu, Al-Walid kembali dengan selamat dan membawa ghanimah ke kota Kufah, dalam kepulangan ia melewati Mosul dan saat itu tibalah surat Utsman yang berisi perintah agar mengajak warga Syam untuk berperang melawan Romawi.

Ibnu Jarir berkata, “Pada tahun ini Romawi mempersiapkan pasukannya sampai-sampai penduduk Syam ketakutan, lalu mereka mengutus utusan kepada Utsman radhiyallahu ‘anhu. Mereka memohon bantuan, lantas Utsman menulis surat kepada Al-Walid bin Uqbah, bahwa jika suratku ini telah sampai kepadamu, maka utuslah seseorang yang amanah lagi pemberani membawa 8 ribu atau 9 ribu atau 10 ribu kepada saudara-saudara kalian di Syam." 

            Maka, Al-Walid berdiri di hadapan rakyat menyampaikan khutbah saat surat Utsman telah sampai kepadanya, lalu ia memberitahu rakyat perintah Amirul Mukminin. Ia juga mendorong serta memotivasi rakyat untuk berjihad dan membantu Mu’awiyah serta rakyat Syam. Lalu, ia menyerahkan kepemimpinan pasukan yang akan menuju ke Syam kepada Salman bin Rabi’ah.

            Al-Mughirah membuat delegasi pasukan sebanyak delapan ribu personel selama tiga hari, lalu beliau mengutus mereka semua ke Syam, di dalam pasukan muslimin juga terdapat Habib bin Maslamah Al-Fihri. Tatkala kedua pasukan bergabung, merekapun menggrebek negeri Romawi, merekapun memperoleh ghanimah, mendapatkan banyak tawanan, dan berhasil membuka benteng-benteng yang begitu banyak. Segala puji hanya milik Allah.

Al-Waqidi menyangka bahwa yang mengirimkan Salman bin Rabi’ah sebagai bantuan kepada warga Syam adalah Sa’id bin Al-Ash, berdasarkan surat dari Utsman radhiyallahu ‘anhu. Maka, Sa’id bi Al-Ash pun mengutus Salman bin Rabi’ah dengan enam ribu penunggang kuda hingga sampailah mereka kepada Habib bin Maslamah. 

            Dan, telah menyambut pasukan muslim pasukan Armenia milik Romawi dalam jumlah delapan puluh ribu yang tergabung dalamnya pula bangsa Romawi dan juga Turki. 

Habib bin Maslamah Al-Fihri sosok pemberani, istrinya lebih-lebih lagi 

            Habib bin Maslamah adalah seorang sosok pemberani lagi memiliki sifat kejantanan. Oleh karenanya, beliau bertekad untuk melakukan serangan malam kepada pasukan Romawi. 

            Sang istripun mendengar rencana Habib bersama dengan komandan pasukan. Ia (istrinya) berkata, “Di mana aku bisa menemuimu saat peperangan sudah berkecamuk nanti?"

            Habib menjawab, “Di tenda panglima Romawi atau di Surga.” 

            Lalu, Habib pun bergerak maju menuju musuh di malam hari bersama kaum muslimin dan berhasil membunuh siapa saja yang ia temui. 

            Alangkah terkejutnya Habib, ternyata istrinya telah mendahuluinya menerobos tenda panglima Mauriyan. Istri beliaupun menjadi wanita pertama yang berhasil menerobos kemah musuh. 

            Istrinyapun ditinggal mati oleh Habib, maka setelah itu posisi Habib digantikan oleh Adh-Dhahhak bin Qais Al-Fihri, dan (istri Habib) merupakan Ummul waladnya. (sebelummnya ketika istri Habib masih menjadi budak mempunyai anak Adh-Dhahak, dari laki-laki lainnya, dari tuannya yakni Qais Al-Fihri. Setelah bebas dia menikah dengan Habib. Jadi Habib ini bapak tirinya Adh-dhahhak. Wallahu a'lam.)

Abdurrahman bin Auf memimpin haji tahun ini

Ibnu Jarir berkata, “Para (ahli sejarah) berbeda pendapat, siapakah yang memimpin haji pada tahun ini. Al-Waqidi dan Abu Ma’syar berpendapat bahwa yang memimpin adalah Abdurrahman bin Auf dengan perintah Utsman. Yang lainnya berpendapat bahwa yang memimpin adalah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Namun, pendapat pertama lebih terkenal. Sebab, Utsman tidak bisa berangkat haji pada tahun itu, dikarenakan wabah epistaksis (mimisan) yang menimpa manusia di tahun ini, sampai-sampai orang-orang mengkhawatirkan keadaan beliau. Dan tahun itu disebut sebagai Tahun Mimisan."

Abu Musa Al-Asy'ari berhasil menaklukkan Teheran

            Pada tahun ini Abu Musa Al-Asy’ari berhasil menaklukkan kota Roy (sekarang Teheran), setelah penduduknya melanggar janji yang dahulu mereka sepakati dengan Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu.

Suraqah bin Malik bin Ju’syum Al-Mudliji wafat

            Di tahun ini pula Suraqah bin Malik bin Ju’syum Al-Mudliji (Al-Isti’ab 2/581, Asadul Ghabah 2/331, dan Al-Ishabah 3/41) yang berkunyah dengan Abu Sufyan meninggal. Beliau tinggal di Qudaid (sebuah wilayah dekat Makkah, Mu’jam Al-Buldan 4/41). 

            Dialah orang yang membuntuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Amir bin Fuhairah, dan Abdullah bin Uraiqith Ad-Daili, tatkala mereka semua keluar dari gua Hira hendak bertolak ke Madinah. 

            Maka, (Suraqah) dia ingin untuk mengembalikan mereka ke Mekkah lagi, ketika dia (mengetahui) bahwa penduduk Mekkah akan memberinya upah pada masing-masing dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, seratus ekor onta! 

            Suraqahpun begitu berharap agar bisa memenangkan sayembara ini, akan tetapi Allah tidak berkehendak ia bisa menangkap mereka. Bahkan, ketika Suraqah mencoba mendekati mereka dan dapat mendengarkan bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba kaki kudanya terperosok ke tanah, sampai-sampai Suraqah meminta kepada mereka agar diberi keamanan, mereka akhirnya memberinya jaminan keamanan. 

            Maka, Abu Bakr menulis surat keamanan baginya atas seizin dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beberapa waktu kemudian, Suraqah datang menemui Nabi setelah perang Thaif lalu menyatakan keislamannya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun memuliakannya, 

            Suraqah jualah yang mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah umrah kita ini hanya berlaku untuk tahun ini saja atau selamanya?"

            Rasulullah menjawab, "Bahkan selama-lamanya, sesungguhnya umrah telah masuk ke dalam rangkaian pelaksanan haji sampai Hari Kiamat nanti." (Potongan dari hadits yang panjang diriwayatkan yang semisal dengan ini oleh Muslim dalam Shahih Muslim Hadits no. 147/1218 atau dalam Shahih An- Nasa'i hadits no. 2805)
Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...