www.izzuka.com

#28 Deskripsi Orang

          Suatu deskripsi mengenai seseorang mustilah menceritakan secara jelas dan terperinci tentang orang itu. Namun, kita mengakui juga bahwa manusia adalah makhluk yang paling kompleks di permukaan bumi kita ini. Sehingga sangat sulit membuat deskripsi secara lengkap dan memuaskan. Kekompleksannya bukan karena struktur wujud tubuhnya yang sulit dianalisis atau digambarkan, tetapi karena manusia mempunyai segi-segi lain yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lain, yaitu jiwa, akal dan budi pekerti atau akhlak.

          Seorang penulis mungkin saja ia berhasil membuat deskripsi tentang bentuk tubuh, wajah, dan anggota-anggota badan lainnya yang dapat direkam oleh pancaindera, akan tetapi menampilkan deskripsi mengenai hal-hal yang berada di balik tabir fisik seseorang merupakan suatu masalah yang lebih kompleks.

          Karena adanya jiwa, akal dan budi pekerti, maka seseorang pada saat ini mungkin saja perangainya dan tindak-tanduknya berlainan, dibandingkan dengan seseorang yang sama pada satu menit yang lalu. Bahkan bisa saja terjadi apa yang oleh seseorang berkata ia tak bisa terima suatu hal karena nuraninya, lalu sebentar kemudian akan berbuat lain dari apa yang dikatakannya tadi. 

          Bahkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa berdoa,
          "Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu."

Hadits shahih: dikeluarkan oleh at-Tirmidzi (2140), dan Ahmad (11697) dari Anas, (3532) dari Ummu Salamah, dan Ibnu Majah (199), dan Ahmad (17178) dari Nawas ibn Sam'an.

          "Wahai Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepada-Mu."

Hadits shahih: dikeluarkan oleh Muslim (2654) Al-Qadr, dan Ahmad (6533) dari Abdullah bin Umar. 

(Mukhtashar Minhajul Qashidin oleh Ibnu Qudamah al-Maqdisi)
Sumber: blog belajar.icu link tap /ketuk di sini

          Maka, yang paling mungkin adalah;
 
seorang penulis mampu mendeskripsikan seseorang bersifat sugestif. Ia hanya bisa mendeskripsikan pada satu sisi saja dan dalam satu situasi tertentu saja. 

          Setiap orang hidup dengan bermacam-macam peran. Suatu saat dia bertindak sebagai seorang pelajar atau santri, sebentar kemudian tanpa terasa dengan melesatnya waktu ia berperan sebagai guru, esok lusa mungkin sebagai penterjemah, dan seterusnya.    

          Sehingga, sering terjadi bahwa citra tentang diri kita sendiri mungkin sangat berlainan dengan anggapan orang-orang tua tentang kita, atau anggapan para guru-guru, atau gambaran kawan-kawan kita tentang diri kita. Maka, deskripsi tentang diri sendiri dalam suatu autobiografi mungkin lebih dipercaya dari pada deskripsi tentang diri kita oleh seorang penulis lain. 

           Namun, sebaliknya pun deskripsi dalam autobiografi oleh diri kita sendiri bisa juga menyimpang dan tidak jujur, karena mungkin terlalu subjektif, atau kurang memberikan pertimbangan yang baik dilihat dari berbagai persoalan yang mungkin ini hanya mampu dilihat oleh orang lain.

          Satu-satunya deskripsi yang lengkap tentang seorang tokoh, hanya mungkin sanggup diungkap dalam suatu buku tebal, yang memuat berbagai analisis tentang tokoh itu dalam berbagai situasi. Deskripsi itupun bukan ditulis oleh hanya seorang pengarang, akan tetapi digarap oleh beberapa pengarang yang telah melakukan pengamatan dengan cermat. Dalam kenyataannya ini sulit dilakukan. 
         
          Untuk mengatasi kesulitan tersebut, 
  • maka diambil saja beberapa topik tertentu yang dapat memberikan sugesti atau penekanan tertentu pula tentang tokoh yang dideskripsikan. 
  • Misalnya, mengenai pribadinya, watak, fisiknya, dan sebagainya dalam bentuk deskripsi yang singkat
  • Deskripsi semacam itu harus dibatasi pada suatu sudut pandang tertentu, dan pada detail-detail yang benar-benar telah diseleksi dengan cermat.
          Seorang penulis yang profesional, jika membuat deskripsi seorang tokoh mustilah mendapat data, 
✓ Apakah ciri-ciri utama yang menjadi persoalan yang paling sugestif tentang kepribadian sang tokoh tadi? 

Tingkah laku, ketampanan, dan sebagainya yang memberi sugesti paling penting dapat diketahui pada momen-momen mana dalam kisah, dan dapat disaksikan dalam kisah oleh tokoh lainnya siapa?

          Menggambarkan tentang bentuk badan dan anggota tubuh (morfologi tubuh) dan karakter wajah seseorang (sejak lahir sesuai ciptaan Allah ta'ala) untuk dihubungkan dengan watak dan bakat seseorang sering menyesatkan, walaupun terkadang sedikit banyak ada hubungannya juga

          Seseorang yang berwajah tampan, gagah dan menarik mungkin saja mempunyai watak yang jahat, tak bermoral dan tidak disukai oleh masyarakat lingkungannya. Sebaliknya, mungkin saja ada orang yang berparas menakutkan dan tidak simpatik mempunyai hati "emas", berbudi luhur dan belas kasihan. 

          Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa, 
  • deskripsi tentang keadaan sifat bentuk luar, yakni misalkan keadaaan sifat fisik yang timbul karena konteks lingkungan dan pakaian, pada umumnya merupakan aspek-aspek yang objektif. 
  • Itu karena didasarkan atas detail-detail yang dapat dilihat atau yang nampak nyata dan diuji kebenarannya oleh setiap orang. 
  • Unsur-unsur keadaan sifat fisik luar dianggap merupakan unsur yang memberi kemungkinan paling objektif selama tujuannya hanya menampilkan deskripsi tentang keadaan sifat fisik luar, tanpa sesuatu maksud tambahan.  
          Penggambaran tentang; 
  • pakaian, perhiasan, kendaraan, rumahnya dan sebagainya dapat pula dipergunakan untuk menggambarkan watak seseorang. 
  • Bahkan, pada beberapa kasus, bentuk detail fisik tubuhnya sanggup mempengaruhi karakter, sifat atau wataknya. Contoh, seorang yang tampan mampu membuat dirinya sombong, atau sebaliknya seorang yang berwajah jelek akan bersifat rendah diri. Walaupun tidak selamanya begitu.
  • Apa yang dimiliki seseorang sekurang-kurangnya akan mencerminkan kegemaran, kesukaan dan keadaan jiwa tokohnya.
  • Konteks luar dan lingkungan akan berpengaruh dan bisa mengubah karakter, sifat atau watak tokoh, jika itu terjadi secara intens dan berulang-ulang (repetisi),
          Jika penulis ingin memakai unsur-unsur keadaan sifat fisik luar itu untuk mengungkapkan kepribadian tokohnya, 

maka penulis musti sanggup menunjukkan hubungan timbal balik yang setepat-tepatnya antara keadaan fisik luarnya dengan keadaan batinnya. 
            
          Contoh saja,

Pakaian rapih, rambut yang selalu tersisir baik, kebersihan yang selalu menyertai seorang tokoh, setidaknya merupakan pencerminan atau indikator dari keadaan psikis dan kalbunya, yang tentu saja menginginkan kebersihan dan kerapihan.
  • Unsur-unsur deskripsi keadaan fisik luar semacam ini mampu diolah sebaik-baiknya 
  • untuk menimbulkan tulisan yang bersifat impresionistis 
  • atau menyeleksi unsur-unsur keadaan fisik luar yang dipilih 
  • sesuai kesan yang akan ditimbulkan.
***

Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:

Atau, mau belajar menulis Kisah Nyata via luring (offline), beli saja bukunya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Buku Menulis
Kisah Inspiratif

rasa Novel - 55k


Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
WhatsApp Salafy Asyik Belajar dan Menulis

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...