#07 Eksposisi, ringkasannya, Kerangka Buku dan Penyajian Lisan
Sebelum kita mencoba memulai menulis Eksposisi dengan melahirkan ide tulisan sendiri, berikut ringkasan tentang Eksposisi. Ini semata-mata hanya untuk mengingat kembali, karena telah banyak yang kita bahas sejak Bab #05 Pengenalan Eksposisi - Putuskan saja! sampai bab sebelum bab sekarang.
Banyak yang dapat kita singkapkan dengan menggunakan bentuk Eksposisi. Setiap waktu, dimana saja, ketika sedang melakukan apa saja, kita sering mempunyai pendapat atau opini tentang sesuatu. Ini harusnya begini, itu mustinya begitu dan sebagainya. Menuliskannya dalam bentuk Eksposisi akan banyak membantu kita dalam menata jalan pikiran sehingga runut dan sistematis. Cara-cara menulis bentuk Eksposisi ini telah kita bahas, bentuknya dan contohnyapun telah kita ketahui dengan baik. Yang belum adalah memasukkan pendapat kita ke dalam bentuk Eksposisi.
Dan, kitapun telah mencoba melahirkan ide tulisan pada bab sebelum ini. Bagaimana proses dari dorongan-dorongan, embrio ide sampai lahirnya ide tulisan telah kita jalani.
Nah, sekarang kita telah punya suatu bahan yang cukup kuat dan utuh untuk sebuah Eksposisi yang baik. Kita tinggal menyusun tesisnya, kemudian argumentasi-argumentasinya, dan akhirnya kesimpulan dan saran-saran jika ada.
Pengembangan menjadi Buku
Bentuk eksposisi ini juga merupakan kerangka dasar suatu tulisan ilmiah. Sebagian besar penulisan ilmiah seperti dalam kitab-kitab, buku-buku, majalah, dan sebagainya menggunakan pola eksposisi. Disitu ada intro, tesis, ada lanjaran, ada argumentasi-argumentasi, dan ada kesimpulan, serta ada pula saran-saran.Pada tulisan-tulisan yang sangat formal dalam bentuk buku,
- intro dapat berkembang menjadi suatu bab tersendiri.
- Tesisnya menjadi suatu bab tersendiri pula.
- Demikian pula lanjaran, yaitu bab khusus yang mengungkapkan kepada pembaca bagaimana dan langkah-langkah apa yang diambil penulisnya dalam 'menangani' tesisnya, yang terwujudkan dalam susunan bab di dalam wacana itu, dan terkadang memang diberi judul "Pengaturan Bab", kadang pula diberi nama "Sistematika Penyajian".
- Argumentasi-argumentasi dan Kesimpulan pun masing-masing menjadi bab atau beberapa bab tersendiri.
- Sesudah Kesimpulan biasanya ada Saran-saran, yang merupakan bab tersendiri pula.
- Bahkan intro biasa disebut "Pengantar" yaitu bagian yang mengantarkan pembacanya langsung ke materi yang dipermasalahkan.
- Sering juga ada bab lain seperti "Pendahuluan", yakni berisi keterangan mengapa penulis memilih topik yang dibicarakan.
- Lalu, "Sepatah Kata" tentang ucapan-ucapan terima kasih.
Penyajian Lisan
Kegunaan lainnya bentuk Eksposisi ini adalah, ketika kita harus menuliskan naskah untuk ceramah, khutbah ataupun penyampaian lisan lainnya dalam bidang yang kita kuasai. Sekali, dua kali mungkin orang ingin mendengar pendapat kita. Siapa tahu? Kita tidak juga terus menerus menjadi pendengar. Penyajian lisan akan berdampak baik bagi kemampuan bicara kita.
Nah, melatih diri menulis Eksposisi ini mempersiapkan diri kita pula untuk hal-hal yang semacam itu, yaitu ketika kita tampil membacakan suatu makalah kita sendiri. Penyajian lisan, jika kita susun dalam bentuk eksposisi akan lebih mudah disampaikan, lebih mudah pula bagi pendengar untuk memahami dan mengingat isi materi yang disampaikan.
Dengan sendirinya, dengan pola eksposisi kita tidak perlu menulis seluruh isi materi untuk mempersiapkan pidato kita, cukup buat kerangkanya saja pada selembar kertas kecil saja. Disitu hanya ada tesis, lanjaran-lanjaran, argumentasi-argumentasi, kemudian kesimpulan yang harus sejalan dengan tesis atau 'tesis itu sendiri yang diucapkan dengan perkataan lain', lalu saran-saran. Semua ini agar penyajian lisan kita tidak ngelantur kemana-mana.
Belajar berpikir logis dan sistematis
Perlu diketahui, wacana tulisan eksposisi, walaupun mempunyai bentuk yang kurang menarik, hal itu tetap musti kita pelajari. Karena, eksposisi erat sekali hubungannya dengan berpikir logis dan sistematis. Hal ini perlu kita kuasai, karena kita harus belajar;- bagaimana mengambil sikap,
- dan berlatih mendukung sikap itu
- dan mengutarakan secara logis.
Dan, berpikir logis dan sistematis ini hanya bisa dicapai dengan latihan menulis wacana eksposisi.
Latihan, latihan dan latihan, bukan teori, teori dan teori.
Ingat! bahwa menulis itu keterampilan, dan semua jenis keterampilan butuh latihan. bahkan, banyak latihan. Kita tahu, mempelajari teori berenang tidak otomatis langsung membuat kita bisa berenang, karena berenang itupun keterampilan yang diperoleh melalui latihan, latihan, dan sekali lagi latihan.
Keterampilan adalah;
- suatu pekerjaan yang mengaktifkan pikiran bawah sadar kita,
- dan pikiran bawah sadar akan didapat hanya dengan repetisi, pengulangan dan latihan berkali-kali sebanyak mungkin.
- Semakin banyak latihan, akan semakin mahir menulis.
Tulisan akan keluar dari tangan-tangan yang telah piawai bagaikan air sungai, mengalir begitu saja.
Ada cara lainnya, untuk mudah melatih menulis eksposisi,
- yaitu dengan cara menganalisis tulisan eksposisi seperti yang telah kita lakukan,
- lalu menuliskannya dengan pola berpikir 'menyamping', yaitu menuliskannya kembali dengan cara baru.
Atau,
- bisa juga dengan cara kita mencari tulisan eksposisi yang tesisnya tidak sependapat dengan pandangan kita,
- lalu kita tulis suatu eksposisi yang menentang tesisnya itu.
- Berpolemiklah, dan ungkapkan bantahan-bantahannya.
***
Tugas Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini di buku tulis /kertas jawaban,Coba uraikan kembali secara singkat dan gamblang! Apakah yang dimaksud dengan Eksposisi?
***
Mau belajar menulis Artikel - Asyik Dibaca via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan