www.izzuka.com

#12 Kalimat Majemuk Bertingkat

1.2. Kalimat Majemuk Bertingkat

          Kalimat Majemuk Bertingkat adalah; 

kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat. Salah satu pola (atau lebih) menduduki fungsi tertentu dari pola yang lain. 
  • Bagian yang lebih tinggi kedudukannya disebut induk kalimat,  
  • sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat.
          Sesuai dengan fungsinya itu anak-anak kalimat dapat dibagi atas:


a. Anak-anak kalimat yang menduduki fungsi Gatra-gatra Inti 
  • Gatra Pangkal, Gatra Diterangkan, Gatra Digolongkan yang ketiganya dalam teknik lama disebut Subjek
  • Gatra Perbuatan, Gatra Menerangkan, Gatra Penggolong dalam uraian lama disebut Predikat. 
          misalnya:

Kalimat Tunggal:

Ia meninggalkan kami.

Kalimat Majemuk Bertingkat:

Yang menyelesaikan pekerjaan, meninggalkan kami. 

  • Dimana Ia adalah Gatra Pangkal (Subjek) dan meninggalkan adalah Gatra Perbuatan (Predikat). 
  • Dengan demikian kalimat Yang menyelesaikan pekerjaan telah menduduki fungsi Gatra Pangkal Ia. 
  • Dan kalimat tersebut (Yang menyelesaikan pekerjaan) itulah yang disebut anak kalimat
  • Sedangkan kalimat meninggalkan kami adalah induk kalimatnya.
---

Kalimat Tunggal:

Ia pergi tanpa pamit.

Kalimat Majemuk Bertingkat:

Ia telah mengendarai mobil, meninggalkan kami tanpa pamit.
Kalimat tersebut dapat disederhanakan menjadi:
Ia telah pergi, meninggalkan kami tanpa pamit.
Dimana Ia adalah Gatra Pangkal (Subjek) dan pergi adalah Gatra Perbuatan (Predikat). Dengan demikian kalimat mengendarai mobil  telah menduduki fungsi gatra perbuatan pergi. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat meninggalkan kami tanpa pamit adalah induk kalimatnya.
b. Anak-anak kalimat yang menduduki fungsi salah satu fungsi Gatra Tambahan (selain/bukan Gatra-gatra Inti):
1. Yang rapat (Gatra Pelengkap Penderita /Objek Penderita,, Gatra Pelengkap Penyerta /Objek Penyerta, Gatra Pelengkap Pelaku /Objek Pelaku yaitu pada kata kerja yang memakai prefiks /awalan di-, ter-):
Ia tidak mengetahui bahwa kami telah pergi meninggalkan tempat itu.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ia tidak mengetahui hal itu.
Dimana hal itu adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Gatra Pelengkap Penderita (Objek Penderita). Dengan demikian kalimat bahwa kami telah pergi meninggalkan tempat itu telah menduduki fungsi gatra pelengkap penderita hal itu. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Ia tidak mengetahui  adalah induk kalimatnya.
Lembaga itu telah menghadiahkan tanda-tanda jasa kepada yang telah menyumbangkan darahnya untuk peri kemanusiaan.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Lembaga itu telah menghadiahkan tanda-tanda jasa kepada mereka.
Dimana kepada mereka adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Gatra Pelengkap Penyerta (Objek Penyerta). Dengan demikian kalimat kepada yang telah menyumbangkan darahnya untuk peri kemanusiaan, telah menduduki fungsi gatra pelengkap penyerta kepada mereka. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Lembaga itu telah menghadiahkan tanda-tanda jasa adalah induk kalimatnya.
2. Yang renggang (untuk mengetahui Gatra apa saja yang termasuk ini, lihat pembahasan Uraian Kalimat Tunggal pada sub bahasan Gatra-gatra Tambahan yang menerangkan Kata Kerja – Yang Renggang):
Ia telah mengerjakan tugas itu di tempat ayahnya bekerja.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ia telah mengerjakan tugas itu di kantor
Dimana di kantor adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Keterangan Tempat Gatra Perbuatan mengerjakan yakni menerangkan dimana perbuatan mengerjakan itu dilakukan. Dengan demikian kalimat di tempat ayahnya bekerja, telah menduduki fungsi keterangan tempat gatra perbuatan di kantor. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Ia telah mengerjakan tugas itu adalah induk kalimatnya.
Pejabat itu telah memecat seorang anak buahnya, karena telah melakukan penggelapan barang-barang di kantornya.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Pejabat itu telah memecat seorang anak buahnya, karena hal itu.
Dimana hal itu adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Keterangan Sebab Gatra Perbuatan memecat yakni menerangkan sebab atau alasan perbuatan memecat itu dilakukan. Dengan demikian kalimat karena telah melakukan  penggelapan barang- barang di kantornya. telah menduduki fungsi keterangan sebab hal itu. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Pejabat itu telah memecat seorang anak buahnya  adalah induk kalimatnya.
Ia mengajak orang-orang itu, agar bersama-sama mereka membasmi hama tumbuh-tumbuhan itu.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ia mengajak orang-orang itu, agar begitu.
Dimana begitu adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Keterangan Tujuan Gatra Perbuatan mengajak yakni menerangkan tujuan atau hasil perbuatan mengajak  itu dengan sengaja dilakukan. Dengan demikian kalimat agar bersama-sama mereka membasmi hama tumbuh-tumbuhan itu telah menduduki fungsi keterangan tujuan begitu. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Ia mengajak  orang-orang itu adalah induk kalimatnya.
Ia berangkat, ketika kami baru saja tiba.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Ia berangkat, ketika itu.
Dimana itu adalah Gatra Tambahan dalam hal ini adalah Keterangan Waktu Gatra Perbuatan berangkat yakni menerangkan kapan perbuatan berangkat  itu dilakukan. Dengan demikian kalimat ketika kami baru saja tiba telah menduduki fungsi keterangan waktu itu. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Ia berangkat  adalah induk kalimatnya.
Kadang kala perluasan itu sedemikian rupa sehingga rangkaian hubungan itu sangat kompleks. Ada pola kalimat dalam satuan yang kompleks itu yang dapat menduduki tingkat yang lebih rendah dari anak kalimat. Bagian ini dapat disebut cucu kalimat.
Misalnya:
Sepanjang jalan itu telah ditanam pohon-pohonan yang rindang, yang dapat memberi keteduhan pada orang-orang desa, yang setiap hari berjalan kaki hilir-mudik ke kota itu.
Kalimat di atas dapat disederhanakan menjadi:
Sepanjang jalan itu telah ditanam pohon-pohonan yang rindang.
Dimana pohon-pohonan adalah Gatra Pangkal (Subjek) dan ditanam adalah Gatra Perbuatan (Predikat). Dengan demikian kalimat  yang dapat memberi keteduhan pada orang-orang desa adalah Keterangan Gatra Pangkal pohon-pohonan. Dan kalimat tersebut itulah yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat Sepanjang jalan itu telah ditanam pohon-pohonan yang rindang adalah induk kalimatnya. 
Kemudian, anak kalimat  yang dapat memberi keteduhan pada orang-orang desa  mempunyai Gatra Pelengkap Penyerta (Objek Penyerta) pada orang-orang desa. Maka kalimat yang setiap hari berjalan kaki hilir-mudik ke kota itu menjadi Keterangan Pelengkap Penyerta orang-orang desa. Oleh sebab itu, kalimat tersebut menjadi cucu kalimat. 
1.3. Kalimat Majemuk Campuran
Seperti telah dijelaskan di atas, kalimat majemuk campuran dapat terdiri dari sebuah pola atasan dan sekurang-kurangnya dua pola bawahan, atau sekurang-kurangnya dua pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan.
a. Satu pola atasan dan dua pola bawahan:
Kami telah menyelenggarakan sebuah hari perlombaan, yang dimeriahkan oleh para pemain ibu kota, serta dihadiri pula oleh para pembesar di kota itu.
1. Satu pola atasan (induk kalimat):  
Kami telah menyelenggarakan sebuah hari perlombaan,
2. Dua pola bawahan (anak kalimat): 
yang dimeriahkan oleh para pemain ibu kota (Keterangan Gatra Pelengkap Penderita sebuah hari perlombaan)
setara dengan : 
serta dihadiri pula oleh para pembesar di kota itu.
b. Dua pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan:
Bapak  menyesalkan perbuatan itu, dan meminta kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, yang dapat merugikan nama baik keluarga dan kedudukannya.
1. Dua pola atasan (induk kalimat): 
Bapak menyesalkan perbuatan itu, 
setara dengan : 
dan meminta agar kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama,
2. Satu pola bawahan (anak kalimat): 
yang dapat merugikan nama baik keluarga dan kedudukannya. (Keterangan Gatra Pelengkap Penderita kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama).
***
Tugas Latihan
       Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini di buku tulis/kertas jawaban! 
1. Buatlah suatu kalimat majemuk bertingkat, dengan:
a. Anak-anak kalimat menduduki fungsi Gatra-gatra Inti.
b. Anak-anak kalimat menduduki fungsi Gatra-gatra Tambahan Pelengkap Penderita (Obyek).
c. Anak-anak kalimat menduduki fungsi Gatra-gatra Tambahan Keterangan Waktu.
2.  Buatlah suatu kalimat majemuk campuran.
Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...