Benarkah Tidak Semua Anak Harus Jadi Ulama? - Al-Ustadz Miftahuddin Cilacap
Meluruskan Kesalahpahaman tentang Makna Ulama dan Peran Umat
Banyak yang berkata: “Tidak semua anak harus jadi ulama.”Tapi, benarkah ucapan itu jika kita pahami arti ulama secara benar?
🔍 Apa itu Ulama?
Secara bahasa, ulama adalah bentuk jamak dari ‘alim, yaitu orang yang berilmu. Secara syariat, ulama adalah mereka yang:
- Memiliki pemahaman mendalam tentang agama.
- Takut kepada Allah berdasarkan ilmu yang benar (lihat QS. Fathir: 28).
- Menyampaikan ilmu, mengajarkan, dan mengamalkannya.
---
⚠ Kesalahpahaman yang Umum Terjadi:
Banyak orang membatasi makna ulama atau ustadz hanya:- Mereka yang tampil di mimbar atau ceramah di hadapan publik.
- Lulusan pesantren formal atau bergelar tinggi.
- Tidak memiliki profesi duniawi.
➡ Ilmu dan dakwah bukan milik eksklusif kalangan tertentu.
---
✅ Siapa Saja Bisa Jadi Ulama
Menjadi ulama adalah tentang:
- Menuntut ilmu syar’i dengan benar.
- Mengamalkan dan menyebarkannya.
- Bertakwa kepada Allah dan istiqamah.
---
Jadi, Apakah Semua Anak Harus Jadi Ulama?
- Jika maksudnya: Ulama = satu-satunya profesi atau tokoh publik, maka tidak semua anak harus jadi seperti itu.
- Tapi jika maksudnya: Ulama = pribadi yang belajar agama, paham, takut kepada Allah, dan mengamalkan ilmunya — maka iya, semua anak dianjurkan untuk menjadi ulama dalam kapasitasnya.
---
Wallahu a’lam.
Gabung dalam percakapan