#11 Tokoh Utama Menyadari Pelajaran atau Makna Kehidupan
Kita lanjut dari 3 hal yang mesti dimilikii sang tokoh utama yang layak dan memadai untuk diceritakan. Telah kita bahas 2 yang pertama, dan berikut ini yang ke tiga.
3. Tokoh utama menyadari makna kehidupan
Sang tokoh utama,- seringnya salah tentang hal yang akan membawanya kepada kebahagiaannya sendiri.
- Karena, kebahagiaan itu jauh lebih mendalam daripada sekedar status sosial dalam masyarakat atau popularitas, harta benda seperti rumah yang nyaman, kendaraan yang mantap, dan sebagainya.
Dan, semua tersebut, selain misi pencarian jiwa itu, dianggap lebih mudah untuk mendapatkannya. Iya 'khan? Padahal itu semua hanyalah "suatu tambalan" yang menutupi masalah yang lebih dalam, masalah-masalah dan kekurangan yang telah dibahas penulis di awal cerita.
Solusi pintas, dengan mengejar hal-hal terkait urusan dunia dalam menggapai kebahagiaan tak akan bertahan lama, bahkan selalu goncang, bergejolak dan gak jelas.
Pada akhirnya sang tokoh utama,
- harus melakukan misi pencarian jiwa yang berat.
- Membuat suatu Kelindan Kisah-kisah Nyata seolah-olah membuat suatu panduan pengembangan diri, memang demikian adanya.
- Bahkan lebih dari itu membuat cerita nyata kehidupan seorang tokoh, seperti menjadi ahli kejiwaan.
- Tugas penulis bukan saja menganalisis masalah sesungguhnya, tetapi juga menemukan - dalam kisah nyata sang tokoh utama - obatnya, dan kesembuhannya.
Banyaknya masalah pada tokoh utama,
- merupakan luka kejiwaan yang keropos berkarat di balik tubuh tokoh utama dalam jangka waktu yang lama.
- Sehingga tokoh utama melakukan perilaku yang salah.
- Maka timbullah kekurangan-kekurangan tersebut.
Kita sebagai penulis,
- mesti menemukan luka kejiwaan itu,
- dan bagaimana luka itu ada di sana, di dalam diri sang tokoh utama.
- Mengapa tokoh utama kita bisa memiliki kekurangan-kekurangan sedemikian rupa?
- Apa yang telah terjadi pada dirinya sehingga mengakibatkan ia menjadi seperti itu?
Dan, yang paling penting di sini adalah,
- Apa yang benar-benar bisa memperbaiki kehidupan sang tokoh utama?
- Menemukan apa yang sejatinya dibutuhkan tokoh utama kita?
Inilah inti Kisah-kisah Nyata. Inilah "masalah" nyata dalam menyusun kisah-kisah nyata yang hebat. Dan, inilah yang dicari para pembaca, ketika mereka membaca sebuah Cerita Nyata Panjang. Para pembaca memang ingin mengetahui aksi, sesuatu yang tak terduga, konflik, perseteruan, ketertekanan, keterpurukan, dan sebagainya. Namun, pada akhirnya para pembaca menginginkan sebuah Kisah Nyata yang bercerita tentang "sesuatu".
Bagaimana maksudnya?
Maksudnya,
- Apa tujuan kisah nyata kehidupan tokoh utama?
- Apa yang sesungguhnya didapatkan sang tokoh utama dari kisahnya?
- Lebih lanjut lagi, mengapa ia menjadi tokoh utama dari kisah tersebut?
Maka, kisah nyata tersebut dapat kita lihat dari dua sisi:
Pertama, sisi eksternal. Yaitu hal-hal yang terjadi di permukaan. Kecelakaan, pertempuran, perkelahian di selasar sekolah, usaha baru, pertengkaran, dan sebagainya itu adalah bagian serunya, bagian eloknya. Terkadang ini disebut premis.
Kedua, sisi internal. Yaitu cerita bagian dalamnya. Itu terkait yang direnungkan sang tokoh utama demi mengubah hidupnya. Apa yang membuat terjadinya transformasi pada dirinya. Itulah inti sesungguhnya Kisah Nyatanya.
Sebagai contoh dalam kisah si Fulan.
- Cerita eksternalnya adalah perkelahian, bolos sekolah, hampir hilang nyawanya, pergi ke negeri jauh, pindah tempat tinggal, pertengkaran, dan sebagainya.
- Namun, di baliknya, di belakang layar ada cerita internal - inti Kisah Nyata - adalah tentang seorang yang introver, ingin menjadi ekstrover dalam masyarakatnya agar tercapai ketenangan dan kebahagiaan hatinya.
- Namun, bukan itu ternyata yang ia cari, tetapi kehidupan yang benarlah yang akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Yang terjadi dan terlihat secara kasat mata (eksplisit) itu adalah baru setengah cerita.
Jiwa sejati sebuah Kelindan Kisah-kisah Nyata ada pada kebutuhan sang tokoh utama, yaitu tujuan internal, pelajaran hidup, pesan, amanat atau hikmah kisah nyata tersebut.
Hikmah tersebut, boleh jadi tidak secara tersurat terang-terangan (eksplisit) dengan sudut pandang agama Islam, Ahlus Sunnah, tetapi
harus tetap dengan sudut pandang seorang Ahlus Sunnah walaupun secara tersirat (implisit).
Tulisan kisah mestinya mempunyai sudut pandang, karena memang tujuannya mempengaruhi cara pandang manusia kepada kebenaran.
Kisah kehidupan adalah
- perjalanan batin (kalbu),
- yang terkadang tak disadari oleh tokoh utama,
- yang pada akhirnya akan membawanya kepada jawaban yang tak disangka-sangka.
Berikut beberapa tujuan internal atau tema tokoh utama dalam kisahnya yang bisa kita perkirakan dalam Kisah Nyata seseorang:
1. Pemaafan, terhadap diri sendiri ataupun oranglain.
2. Cinta, cinta pada diri sendiri, cinta keluarga.
3. Penerimaan, terhadap diri sendiri, terhadap keadaan, terhadap realitas.
4. Keyakinan, kepada Allah Subhana wa ta'ala.
5. Ketakutan, dalam menghadapinya, dalam menaklukkannya, atau menemukan keberanian.
6. Pengenalan, kepada diri sendiri (mengenal diri), mengenali orang lain, atau kepada hal yang belum diketahui.
7. Ketahanan hidup, tekad untuk tetap hidup, misalnya konflik dengan alam.
8. Penaklukan ego, pengorbanan, altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri), kepahlawanan, dan mengalahkan kerakusan.
9. Tanggung Jawab, terhadap tugas, perjuangan terhadap suatu tujuan, menerima takdir.
10. Pengakuan, seperti taubat, mengakui kesalahan, penyesalan dan penyelamatan.
Apakah Kisah Nyata seseorang yang berisi cerita laga, pertarungan dengan jin (kesurupan), dan sebagainya ada pesan hikmah mendalam? Bahkan, jika Kisah Nyata itu berisi keseruan seperti tersebut akan tetap memiliki pelajaran dan hikmah yang tersembunyi.
Namun ingat! Asalkan, memiliki sudut pandang seorang Ahlus Sunnah. Semua Kisah Nyata akan menampilkan sosok tokoh utama yang belajar tentang sesuatu.
Pelajaran atau ibroh itulah;
- yang akan menangkap perhatian pembaca.
- Pembaca seakan-akan merasa baru saja kembali dari suatu tempat, kembali ke fitrahnya,
- dan baru saja melakukan sesuatu atau mengalami sesuatu.
- Para pembaca tidak merasa membuang percuma waktu mereka,
- karena mereka mendapatkan suatu investasi leher ke atas dari lembaran-lembaran Kisah Nyata yang kita tulis.
Menulis tentang seorang tokoh yang bermetamorfosis - yang berubah sebagai sosok yang berbeda dari awalnya - merupakan ramuan dahsyat yang terkandung dalam suatu Kelindan Kisah-kisah Nyata dengan rasa Novel Nonfiksi, kisah yang membuat pembaca ikut tergetar hatinya. Dan, ketika kita sebagai penulis mampu menyentuh hati pembaca, sejak itu pula kita telah terampil dalam bercerita.
Daftar Periksa
1. Siapa tokoh utama di cerita nyata kita tersebut?
2. Apa masalah atau kelemahan (kekurangan) besar tokoh utama? (bagus, jika banyak masalah). Ingat, kelemahan tokoh utama dimulai dari dalam diri (internal), dan bermanifestasi menjadi masalah-masalah eksternal di kehidupan tokoh utama.
3. Bagaimana masalah atau kekurangan ini memengaruhi kehidupan sang tokoh utama?
4. Apa penyebab masalah atau kekurangan tokoh utama? (analisislah secara kejiwaan atau apa saja penyakit-penyakit kalbunya).
5. Di awal kisah,
- apa yang diinginkan tokoh utama kita?
- Apa tujuannya?
- Atau Apa yang ia pikir dapat memperbaiki kehidupannya?
6. Bagaimana cara tokoh utama mengejar tujuannya secara aktif?
7. Mengapa sang tokoh utama belum bisa mencapai tujuan tersebut? (tentu ada penghalang baik internal, eksternal atau keduanya).
8. Apa yang sebenarnya dibutuhkan tokoh utama kita?
- Apa pelajaran, hikmah atau makna kehidupan nya?
- Atau apa yang bisa benar-benar memperbaiki hidupnya?
9. Apakah tokoh utama kita lebih banyak berubah dibanding tokoh pendukung dalam cerita tersebut? (semestinya!).
10. Apakah masalah atau kekurangan tokoh utama bersifat spesifik?
11. Apakah masalah atau kekurangan tokoh utama itu menciptakan kebutuhan mendesak untuk perubahan?
12. Apakah tujuan atau hasrat tokoh utama itu nyata dan konkret? Atau akankah kita telah menemukan dalam kisahnya kapan ia mencapainya?
13. Apakah ada sesuatu yang merintangi jalan sang tokoh utama untuk mencapai tujuannya? (jika tak ada, maka dapat disimpulkan tujuannya terlalu mudah, ceritanya tak menarik!)
14. Apakah yang sebenarnya dibutuhkan tokoh utama berupa pelajaran hidup bersifat universal? Atau akankan semua orang bisa memahami? (harus dijelaskan apa itu manhaj Ahlus Sunnah, karena manhaj tersebut mudah dipahami dengan hati yang jernih sesuai fitrah dan akal lurus manusia).
***
Mau belajar menulis Kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau belajar menulis Kelindan Kisah-kisah Nyata via daring (online), ikuti tahapannya, TAP /KETUK > di bawah ini:
Mau Belajar Ilmu Syar'i dengan Menuliskannya, mudah, sedikit demi sedikit, dan saban hari, TAP /KETUK > di bawah ini:
Gabung dalam percakapan