www.izzuka.com

#13 Rute 10 - Musuh Mendekat

Fungsinya, menemukan suatu tempat bagi tokoh utama kita untuk bangkit kembali, seusai kekalahan semu atau kemenangan semu di Titik Tengah, sementara para musuh internalnya (kekurangan-kekurangan dalam dirinya) semakin mendekat.

Posisinya, 50% - 75%

          Episode-episode terpanjang pertama dalam biografi ini terdapat pada rute Keseruan. Dan, rute terpanjang kedua adalah pada rute 10 ini. Dan, setelah rute ini, ada rute 11 yang berjudul Semua Musnah. Dan, ternyata sebelum masuk ke rute 11 tersebut, banyak episode pada rute 10 Musuh Mendekat.

          Sama dengan rute Keseruan, rute Musuh Mendekat ini merupakan rute dengan menghabiskan banyak halaman (mungkin sekitar 25% dari seluruh biografi). Dan, ini merupakan halaman-halaman yang paling seru dalam cerita.


          Rute ini bagaikan mengikuti alur suatu cerita aksi, ketika para musuh berkumpul lagi (setelah gagal menjalankan rencana jahatnya di Titik Tengah) dan kembali lebih kuat, lebih terorganisasi, lebih tersamar, mengintai, lebih berbahaya, dengan persenjataan yang lebih besar dan hebat.

          Itu jika dalam cerita aksi, musuh merupakan benar-benar musuh nyata, dan konkret. Namun, musuh-musuh tersebut tidaklah harus musuh secara harfiah (eksternal). Boleh jadi bersamaan itu musuh-musuh juga berupa hal-hal abstrak musuh internal dalam diri tokoh utama.

          Rute ini tergantung pada rute Titik Tengah. 
Jika Titik Tengah berupa sebuah kemenangan semu, rute Musuh Mendekat menjadi jalur menurun terus menerus menuju rute Semua Musnah. Dimana, secara progresif (perkembangan alur maju) menjadi semakin buruk, dan semakin banyak hal-hal buruk yang terjadi menimpa sang tokoh utama. Karena, memang kemenangan di Titik Tengah adalah semu. Sang tokoh sejatinya tak menang, ia mengira saja bahwa ia menang. Maka akan terlihat nantinya betapa salahnya sang tokoh utama.

Hal ini, terkait kisah Ngadiman, ketika Ngadiman mendapatkan prinsip hidup yang benar. Yang sangat berbeda dengan apa yang ia dapatkan di rute Keseruan yang membingungkan. Di sinilah letak kemenangan Ngadiman, tetapi ternyata semu belaka. Karena setelah itu ia mengalami hal-hal buruk yang itu terjadi karena kekurangan-kekurangan yang masih bercokol dalam dirinya (internal) sehingga ia masih samar dalam menilai apa yang ia anggap kemenangan.

          Di pihak lain, jika pada rute Titik Tengah berupa kekalahan semu (sang tokoh utama nampak seperti kehilangan arah), maka rute Musuh Mendekat mempunyai jalur menanjak secara stabil. Progresif membaik.

Dalam hal kisah Ngadiman dapat pula dilihat dari cara pandang ini. Dimana kekalahan semu terjadi oleh sebab, apa yang ditemukan dalam hal prinsip hidup semakin membingungkan. Inilah kekalahan semu. Lalu, ketika menemukan pertama kali prinsip hidup yang benar, dan mulai belajar. Maka sedikit demi sedikit terkuaklah, terbukalah perbedaan-perbedaan dengan prinsip sebelumnya secara keilmuan yang benar. Dari sisi inilah kondisi Ngadiman semakin meningkat, semakin berilmu dan semakin mendekati jalan yang lurus. Insya Allah.

Nah, akhirnya Ngadiman mendapatkan kemenangan yg ia cari, yang akhirnya ternyata kemenangan semu juga. Karena, setelah itu terjadi episode-episode yang menurun.
          
          Terlepas daripada apakah menurun atau menanjak, ada satu jenis musuh yang ada di semua cerita, yaitu musuh internal. Musuh internal adalah kekurangan-kekurangan tokoh utama pada Bagian Awal yang masih terbawa atau muncul pada rute ini.

          Inilah Musuh Mendekat yang sebenarnya. Tidak peduli kemajuan apa yang telah dicapai, para musuh internal masih ada di dalam jiwa tokoh utama. Bahkan sampai sang tokoh utama mengetahui temanya dan apa yang perlu diperbaiki. Para musuh internal ini terus mengadakan kekacauan dan menjerumuskan pada titik terendah.

Pada, biografi Ngadiman, pada rute 10, ia mempunyai musuh-musuh internal kekurangan-kekurangan di awal cerita, seperti minder, tergantung teman atau orang (tidak percaya diri), masih mempunyai niat-niat yang tidak ikhlas, dan sebagainya. Rute ini terdapat pada bab-bab:
          
Bab #43 Sekolah
Membuat sekolah, ujungnya ada jihad di timur negeri.

Bab #44 Latgabnas
Latgabnas, serius mau jihad. Apakah sampai segitunya untuk memenuhi hasrat? Ujian menggetarkan kalbu.

Bab #45 Antrian
Latihan persiapan berangkat jihad dan antrian yang gak jelas. 

Bab #46 Konflik (1)
Ahlul Ilmi (Ucok, Rifqoh, Ummu Fatih) VS Sekolah. Sambat ke Ucok

Bab #47 Konflik (2)
Pansus Jihad VS Sekolah     

***
Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...