www.izzuka.com

Storytelling - Pintu Masuk yang Relate

Dulu, Malva hanya seorang pemuda biasa. Ia baru saja menikah dan mulai merintis usaha kecil-kecilan. Dunia bisnis baginya adalah hal baru. Ia haus ilmu usaha, strategi, dan wawasan. Sampai suatu hari, ia bertemu seorang ustadz.

Ustadz itu berbeda. Bicaranya tajam, penuh data, dan paham betul tentang dunia marketing. Bahkan, kata orang, beliau pernah ikut kelas manajemen di PPMM Jakarta. Anehnya, saat ikut kelas itu, malah beliau yang diminta mengisi—karena kekritisannya terhadap teori-teori barat.


Bagi Malva, ini luar biasa. Ini yang dia cari: agama yang relate, menyentuh realita. Malva pun mengikuti kajian ustadz itu. Bahkan ketika disuruh menghafal ini-itu, dia jalani dengan ringan. Karena klik. Karena masuk akal.


Namun waktu berjalan. Ada hal-hal yang terasa janggal. Beberapa metode dakwah ustadz itu mulai terasa terlalu longgar. Malva belum paham saat itu—dia hanya diam dan mengikuti. Sampai kemudian, datang seorang ustadz lain, baru pulang belajar dengan asy-Syaikh Muqbil al-Wadiy dari Yaman.


Ustadz ini tenang. Lugas. Ilmunya dalam. Kajian-kajiannya membahas akidah, tauhid, fiqih praktis, hadits, hingga nahwu dan tajwid.


Semuanya menyentuh hati Malva. Di situ, Malva mulai melihat perbedaan. Pelan-pelan, ia sadar:


dakwah Salaf yang lurus itu ada, dan ia mulai memisahkan mana ilmu yang bisa diambil, mana yang mesti ditinggalkan.


Namun, satu hal yang tak pernah ia lupakan: ia masuk ke dakwah Salaf lewat pintu masuk yang relate dengan bidang yang sedang ia geluti. Dulu, yang ia butuhkan adalah arah dan ilmu dalam dunia usaha. Dan lewat pintu itu, Allah membimbingnya kepada jalan ilmu syar'i.


Kini, Malva banyak menulis. Pernah, ia posting tentang “Terapi Candu Pornografi” — hanya dalam tiga hari, followers Threads-nya melonjak dari 80 ke 696. Ia menyadari, inilah kekuatan pintu yang relatable. Orang membaca karena merasa ini tentang aku, betul ini yang aku alami kini.


Dan di sanalah, dakwah bisa masuk.


***


Jika kamu ingin menuntun orang pada cahaya, maka datangi mereka lewat pintu yang mereka kenal. Ajak mereka duduk, rasakan keresahannya. Setelah mereka percaya, barulah kamu tunjukkan peta menuju jalan yang lurus.


Allahu a'lam.


Catatan: Nama tokoh Malva adalah nama samaran, untuk menjaga privacy tokoh.

Sederhana itu Lebih - Less is More. Desain bukanlah menambah-nambah biar berfungsi, tetapi desain adalah menyederhanakan agar berdaya guna.
Produk

Online Shop
Buku, Peranti belajar,
dan sebagainya



Misi


Fakta
Ciri Khas Artikel



F A Q (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan yang sering diajukan

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Bismillah, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...