#02 Pada mulanya Feature
Kita seorang penulis. Suatu ketika dalam suatu perjalanan, kita sering melihat anak-anak mengamen di perempatan jalan. Telah ratusan kali pemandangan itu tampil, dan kita tak pernah peduli.
Namun, tiba-tiba suatu penampakan di dalam bis kota yang kita naiki, yang agak lain dari biasanya, menyebabkan kita menggapai gawai cerdas, buka aplikasi note. Mencatat.
Tiga anak pengamen melompat ke dalam bis, satu di antaranya cacat kedua tangan kakinya. Yang berseragam sekolah dasar membawa tas, bukan berisi buku, tetapi rebana.
Ketika rebana telah digantungkan dileher dan ditabuh, si cacat pun bernyanyi, lagu dangdut. Kita telah mulai melangkah untuk satu cerita Feature.
Setengah jam kemudian, kita turun dari bis dengan smartphone dengan halaman catatan baru pada aplikasi note, yang berisi repotase hasil wawancara dengan si Bujang. Demikianlah nama si cacat tadi.
Note itu bercerita, "Nama saya Bujang, tak seorangpun pernah menanyakan asal-usul saya. Cita-cita saya hanya satu, menjadi penyanyi, enggak usah terkenal, tapi didengar. Saya tak pernah sekolah, saya tak bisa membaca dan menulis, tapi kalau ngitung-ngitung, bisa. Ayah saya kuli bangunan di ibukota ini." Dan seterusnya ...
Esoknya, kita menceritakan si Bujang di blog kita, yang penuh warna tentang anak-anak jalanan: cerita mereka menyusuri jalan, keluhannya, kegembiraannya, hubungan pertemanan antar mereka, latar-belakang keluarga, pendapatannya dari mengamen, sampai masalah sosial yang memunculkan anak-anak seperti itu.
Dan tentu dengan sudut pandang Islam, Ahlus Sunnah, tentang kegiatannya yang menyelisihi Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang begitu miris. Semua itu akibat kurangnya mengenal agama, dan tak tersentuh dakwah yang semestinya membawa mereka yang masih belia, butuh bimbingan kepada kehidupan yang mulia.
Namun, tiba-tiba suatu penampakan di dalam bis kota yang kita naiki, yang agak lain dari biasanya, menyebabkan kita menggapai gawai cerdas, buka aplikasi note. Mencatat.
Tiga anak pengamen melompat ke dalam bis, satu di antaranya cacat kedua tangan kakinya. Yang berseragam sekolah dasar membawa tas, bukan berisi buku, tetapi rebana.
Setengah jam kemudian, kita turun dari bis dengan smartphone dengan halaman catatan baru pada aplikasi note, yang berisi repotase hasil wawancara dengan si Bujang. Demikianlah nama si cacat tadi.
Note itu bercerita, "Nama saya Bujang, tak seorangpun pernah menanyakan asal-usul saya. Cita-cita saya hanya satu, menjadi penyanyi, enggak usah terkenal, tapi didengar. Saya tak pernah sekolah, saya tak bisa membaca dan menulis, tapi kalau ngitung-ngitung, bisa. Ayah saya kuli bangunan di ibukota ini." Dan seterusnya ...
Esoknya, kita menceritakan si Bujang di blog kita, yang penuh warna tentang anak-anak jalanan: cerita mereka menyusuri jalan, keluhannya, kegembiraannya, hubungan pertemanan antar mereka, latar-belakang keluarga, pendapatannya dari mengamen, sampai masalah sosial yang memunculkan anak-anak seperti itu.
Dan tentu dengan sudut pandang Islam, Ahlus Sunnah, tentang kegiatannya yang menyelisihi Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang begitu miris. Semua itu akibat kurangnya mengenal agama, dan tak tersentuh dakwah yang semestinya membawa mereka yang masih belia, butuh bimbingan kepada kehidupan yang mulia.
Feature, adalah suatu istilah yang belum disepakati bersama oleh para ahli jurnalistik. Masing-masing ahli memberi rumusan tersendiri tentang istilah tersebut.
Meskipun demikian, sementara para ahli dipertemukan dalam satu pemahaman yang sama yaitu,
Feature adalah:
✓ Bukan berita lurus (straight /spot /hard news) dan,✓ tidak mempunyai tata penulisan yang baku seperti yang dimiliki berita lurus.
Karena, belum ada titik temu dalam mendefinisikan Feature, maka sebaiknya kita fahami dahulu kebalikannya, atau yang bukan Feature, yaitu berita lurus. Atau biasa disebut berita saja.
Bagi profesional media massa, berita lurus adalah:
Laporan tentang peristiwa fisik dan intelektual (misalnya bencana alam atau pendapat, seseorang)
✓ yang terjadi atau diucapkan pada suatu waktu dan✓ ditulis menurut rumus: 5W + H, yaitu:
# Who = siapa# What = apa# When = kapan# Where = dimana# Why = mengapa# How = bagaimana
✓ laporan disusun menurut struktur piramida terbalik, maksudnya
# segi terpenting dari peristiwa ditulis pada paragraf pertama yang disebut Lead (teras berita)# yang diikuti dengan segi-segi peristiwa lainnya pada beberapa paragraf berikutnya yang dinamakan Body (tubuh berita), yang semakin ke bawah semakin berkurang pentingnya.
✓ Laporan dilaporkan secepat mungkin agar tidak basi atau tak tersusul oleh petistiwa penting lainnya, dan✓ seobjektif mungkin tanpa campuran emosi atau pendapat penulis.✓ Isi berita lurus berupa fakta peristiwa atau fakta pendapat orang yang pokok-pokok saja, bisa tentang ekonomi, politik, agama, pertahanan, keamanan, kejahatan, pengadilan, kecelakaan, kelahiran, kematian, bencana alam, rapat, pertanian, perburuhan, pendidikan, seni dan budaya, serta ilmu pengetahuan.
Nah, sekarang untuk penyatuan acuan pikir bersama tentang arti baku istilah Feature, dirasa perlu memperluas wawasan dengan membicarakan dua kata yang selalu bergandengan dalam setiap pembahasan tulis menulis yang ditujukan untuk publik. Yaitu kata Feature dan Artikel.
Berikut beberapa makna yang didapat dari berbagai sumber:
✓ Feature meliputi segala pelbagai bahan tulisan yang terkadang diberi wadah bernama Kolom yang tak digolongkan berita lurus. Artinya semata-mata tulisan berdasarkan daya pikat manusiawi (human interest) yang tak terlalu terikat pada tata penulisan baku yang kaku seperti yang berlaku pada berita lurus.✓ Feature adalah suatu Artikel atau tulisan yang lebih ringan atau lebih umum, tentang daya pikat manusiawi, atau gaya hidup, ketimbang berita lurus yang ditulis lebih mengandalkan peristiwa yang masih hangat.
✓ Suatu tulisan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terperinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca.
✓ Feature adalah Artikel yang kreatif, terkadang subjektif, yang dirancang terutama untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi atau aspek kehidupan.
Dari empat arti tersebut, untuk sementara kita simpulkan bahwa Feature merupakan:
✓ Artikel atau suatu salah satu bentuk wacana tulisan.✓ Gaya penyampaiannya ringan, sedemikian rupa sehingga laporannya hidup dan mengendap dalam imajinasi pembaca.✓ Isinya tentang daya pikat manusiawi ataupun gaya hidup.✓ Karya dalam bentuk tulisan sebagai wujud kreativitas penulisnya.✓ Terkadang tulisan itu menampilkan subjektivitas penulisnya yang kemudian tercermin dalam pemaparannya berupa hasil pemahaman atau tafsirannya terhadap bahan tulisan.✓ Bahan tulisannya berupa peristiwa, situasi, dan aspek kehidupan.✓ Tulisan bertujuan untuk memberitahu dan menghibur.
Dari hal-hal di atas madih banyak istilah-istilah yang butuh dijelaskan, di antaranya kata Artikel sendiri.
Feature, terkadang juga diartikan sebagai Artikel. Dan, Artikel sendiri mempunyai beberapa arti, yakni:
✓ Karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.✓ Tulisan nonfiksi (bukan fiktif), biasanya singkat dan lengkap, seperti berita dan feature dalam koran atau majalah.✓ Tulisan tertulis yang panjangnya tak tentu yang bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud untuk meyakinkan, mendidik atau menghibur.
Dari tiga makna tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa Artikel merupakan:
✓ Karya tulis atau tulisan✓ Tulisan nonfiksi✓ Tulisan yang tak tentu panjangnya✓ Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur.✓ Media penyampaiannya adalah majalah, surat kabar, dan sebagainya.✓ Wujud tulisannya berupa berita atau feature.
Berdasarkan arti Feature dan Artikel di atas maka dapat disimpulkan definisi Feature adalah:
✓ nonfiksi✓ dalam media massa✓ sebagai pengungkapan daya kreativitas✓ terkadang dengan sentuhan subjektivitas penulis terhadap peristiwa, situasi, aspek kehidupan, dengan tekanan pada daya pikat manusiawi✓ untuk mencapai tujuan memberitahu,✓ menghibur,✓ mendidik,✓ dan meyakinkan pembaca.
Nah, kini butuh dijelaskan beberapa kata dan frasa dalam definisi di atas. Agar bab ini tak terlalu panjang, akan dijelaskan pada bab berikutnya.
***
Gabung dalam percakapan